CewekBanget.ID - Girls, pernah mendengar istilah kurang darah (anemia) dan tekanan darah rendah (hipotensi)?
Meski terdengar mirip dengan beberapa ciri yang tampak serupa, sebetulnya anemia dan hipotensi adalah 2 hal yang berbeda, lho!
Bagaimana cara membedakannya?
Baca Juga: Darah Rendah Bikin Pusing? Ini Gejala dan Penyebabnya Menurut Ahli!
Kurang Darah (Anemia)
Kurang darah adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah, atau biasa juga disebut anemia.
Melansir Better Health dari Kompas.com pada Selasa (21/7/2020), sel darah merah bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh menggunaan protein bernama hemoglobin.
Nah, penderita anemia memiliki kadar sel darah merah atau kadar hemoglobin kurang atau di bawah normal.
Alih-alih penyakit, kekurangan darah merupakan akibat dari kinerja organ tubuh yang enggak optimal.
Baca Juga: Remaja Cewek Lebih Rentan Terkena Anemia? Begini Penjelasannya!
Penyebab anemia atau kurang darah bisa karena beberapa hal, seperti:
- Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat
- Penyerapan nutrisi makanan enggak optimal karena thalassemia atau penyakit sel sabit
- Gangguan autoimin
- Penyakit diabetes, artritis, dan TBC
- Hipotiroidisme
- Gangguan sumsum tulang
- Banyak kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, tukak lambung, haid berat, dan kanker
- Efek samping obat
- Katup jantung bermasalah
- Infeksi seperti malaria dan septikemia
- Pubertas atau kehamilan
Saat seseorang kurang darah atau anemia, jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan mendaparkan cukup oksigen dan hal itu bisa menimbulkan gejala, tergantung tingkat keparahan anemia seseorang.
Beberapa ciri-ciri kurang darah yang umum di antaranya kulit pucat, tubuh terasa lemah, mudah lelah, sesak napas, sakit kepala, jantung berdebar, susah konsentrasi, lidah pecah-pecah atau memerah, hingga kehilangan selera makan.
Beberapa orang rentan mengalami kurang darah atau anemia, di antaranya cewek yang sedang haid, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Bayi lahir prematur, remaja yang sedang puber, pelaku diet vegan, penderita kanker dan penyakit kronis, serta atlet juga rentan kurang darah, lho.
Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah rendah atau biasa disebut darah rendah adalah kondisi saat hasil pengukuran tensi di bawah ambang batas normal.
Melansir Mayo Clinic, seseorang dikatakan hipotensi atau darah rendah saat hasil pengukuran tensinya kurang dari 90 mmHg/60 mmHg.
Begitu tekanan darah menurun, seseorang bisa mengalami sejumlah gejala seperti:
- Pusing atau sakit kepala
- Mual
- Pingsan
- Dehidrasi atau sangat haus
- Lemah dan lelah
- Susah konsentrasi
- Pandangan berkunang-kunang
- Kulit dingin dan pucat
- Sesak napas
- Depresi
Beberapa penyebab darah rendah di antaranya terlalu banyak tidur, hamil, efek samping obat tertentu, penyakit jantung, penyakit endokrin, infeksi, alergi, dan kurang vitamin V-12 serta asam folat.
Baca Juga: Darah Rendah Bikin Pusing? Ini Gejala dan Penyebabnya Menurut Ahli!
Kaitan Antara Anemia dan Hipotensi
Meski penyebab dan gejalanya berbeda, kurang darah dan darah rendah juga bisa saling berkaitan, lho.
Kurang nutrisi vitamin B-12 dan asam folat dapat menyebabkan kurang darah atau anemia dan bisa memicu tekanan darah rendah.
Selain itu, tekanan darah juga bisa rendah atau drop saat kita tiba-tiba berdiri setelah duduk atau berbaring dalam waktu yang lama, hal itu termasuk jenis hipotensi ortostatik atau postural.
Jenis darah rendah seperti itu kerap dialami orang yang sedang banyak kehilangan darah, misalkan operasi, pendarahan, atau cewek yang sedang menstruasi dengan intensitas darah yang keluar banyak.
(*)