Kecemasan dan 4 Gangguan Umum Bisa Muncul Bersamaan dengan Depresi!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 26 Agustus 2020 | 12:20 WIB
Ilustrasi depresi (foto : hrzone.com)

CewekBanget.ID - Sekarang ini, tentunya kita sudah cukup paham kalau depresi bukan sekadar soal perasaan putus asa atau dirundung rasa sedih dan tertekan.

Pada kasus lebih lanjut, kondisi depresi seringkali disertai dengan sejumlah penyakit, baik fisik maupun mental, dan mesti segera ditanganin.

Berdasarkan panduan dokter internasional DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition), seseorang dinyatakan depresi jika memiliki lima atau lebih gejala-gejala selama minimal dua minggu.

Baca Juga: Jangan Malas Gerak, Minim Aktivitas Fisik Bisa Memicu Depresi!

Gejala ini meliputi suasana hati yang tertekan terutama pada pagi hari, merasa lelah, merasa tidak berharga, kesulitan fokus, enggak bisa tidur, enggak memiliki minat, berpikir tentang kematian, gelisah, dan berat badan turun.

Selain gejala, umumnya depresi juga diikuti dengan sejumlah gangguan atau penyakit lainnya.

Gangguan Kecemasan

Ilustrasi depresi

Kecemasan merupakan respons alami tubuh terhadap stres.

Gangguan kecemasan yang muncul saat depresi dapat berupa perasaan takut yang intens sepanjang waktu. Perasaan ini membuat tubuh menjadi lelah.

Melansir dari Healthline, pada tahap tertentu gangguan kecemasan dapat membuat kita berhenti melakukan berbagai hal, misalnya takut menaiki lift, menyeberang jalan, atau bahkan keluar rumah.

Gangguan Panik

Gangguan panik merupakan salah satu dari jenis gangguan kecemasan.

Gangguan ini menyebabkan seseorang merasa terteror secara tiba-tiba meskipun enggak ada bahaya yang nyata.

Melansir Medlineplus, gangguan ini membuat seseorang yang depresi merasa kehilangan kendali.

Gejala fisik yang menyertai gangguan panik adalah detak jantung cepat, sakit dada atau perut, sulit bernapas, pusing, berkeringat, dan merasa panas dingin.

Fobia

Fobia juga termasuk dalam kelompok gangguan cemas, dan depresi dapat membuat seseorang memunculkan hal tersebut.

Fobia diartikan sebagai ketakutan yang berlangsung lama dan enggak masuk akal pada kehadiran atau pemikiran objek tertentu yang sama sekali enggak berbahaya.

Beberapa jenis fobia spesifik di antaranya fobia terhadap hewan, fobia terhadap situasi tertentu, fobia lingkungan, dan fobia darah.

Baca Juga: Kenapa Pasien Sembuh COVID-19 Rentan Gangguan Kejiwaan? Ini Penjelasannya Menurut Studi!

Gangguan Makan

Selain itu, depresi pun membuat kita dapat mengalami gangguan makan.

Gangguan makan adalah kondisi yang ditandai dengan hubungan yang enggak sehat dengan makanan.

Terdapat 3 jenis gangguan makan yang utama, antara lain anoreksia atau gangguan makan yang membuat terobsesi dengan penurunan berat badan, bulimia atau gangguan makan ditandai dengan makan berlebihan tapi disertai cara-cara untuk sekaligus menurunkan berat badan, serta gangguan makan berlebih.

Gangguan makan dapat berimplikasi pada kesehatan fisik karena berhubungan dengan nutrisi yang dikonsumsi tubuh.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 5 Jenis Depresi yang Perlu Kita Ketahui!

Gangguan Obsesif Kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder atau OCD)

OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan penyakit mental yang menciptakan pikiran sensasi keinginan atau obsesi dan dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang atau kompulsif.

Dikutip dari WebMD, OCD yang paling umum terkait dengan ketakutan akan hal-hal kotor sehingga membuat orang menjadi lebih senang bersih-bersih.

Ada pula OCD yang membuat orang menjadi lebih tertib dan harus sesuai aturan.

Depresi dan penyakit penyerta yang muncul ini mesti segera ditangani agar enggak merusak tubuh dan mengganggu aktivitas.

Jangan biarkan depresi menggerogoti tubuh terus menerus, ya.

Ketika mengalami salah satu atau beberapa gejala, juga gangguan kesehatan tersebut, sebaiknya kita berkonsultasi dengan psikolog, psikiater, atau orang terdekat untuk bertemu ahli.

(*)