Jangan Malas Keramas Setelah Olahraga Kalau Enggak Mau Ketombean!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 21 September 2020 | 19:54 WIB
keramas (sitapati.info)

CewekBanget.ID - Meski mandi setelah berolahraga rasanya menyegarkan setelah tubuh banjir keringat, kadang kita malas mencuci rambut atau keramas sehingga kita melewatkannya.

Mungkin juga kita memang sedang terburu-buru dan enggak sempat keramas setelah berolahraga.

Tapi rupanya melewatkan sesi keramas setelah olahraga enggak ideal untuk kulit dan rambut karena bisa menyebabkan kondisi ini, lho!

Baca Juga: 3 Gaya Rambut Untuk Menyembunyikan Rambut yang Kering & Rusak!

Ketombe

ketombe

Keringat yang mengering di kulit kepala akan menciptakan lapisan di atas kulit.

Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi itu dapat menyebabkan dermatitis seboroik atau infeksi jamur yang juga dikenal dengan ketombe.

Pada situasi tertentu, hal ini adalah kondisi alami, tapi penumpukan dari keringat dan minyak menciptakan tempat jamur berkoloni berlebihan.

Dermatitis seboroik juga dapat memunculkan kulit bersisik dan kemerahan di bagian lain tubuh jika enggak mandi setelah berolahraga, terutama area di mana sebum atau minyak kulit diproduksi, termasuk alis, di sekitar hidung, dada bagian tengah dan, dalam kasus yang parah, dahi dan dagu.

Jika kita cenderung banyak berkeringat saat berolahraga, selalu mandi dan keramas untuk mencegah ketombe, ya.

Atau kita bisa keramas dua hingga empat kali seminggu, tergantung kadar minyak pada rambut.

Sebaiknya gunakan sampo dengan formula yang lembut dan mengaplikasikannya fokus hanya pada kulit kepala.

Sedangkan untuk kita yang memiliki rambut keriting, idealnya kita mencuci rambut hanya seminggu sekali bahkan jika mengeluarkan banyak keringat setelah berolahraga, karena minyak dari rambut sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh rambut keriting yang kencang.

Rambut Rontok

Rambut rontok

Penipisan rambut juga bisa terjadi jika sering melewatkan keramas setelah olahraga.

Ketika ada serpihan yang terlihat di kulit kepala kita, itu berarti jamur telah menyerang lapisan permukaan kulit, dan ini menyebabkan rambut rontok.

Penumpukan jamur juga akan membuat folikel rambut macet, pada akhirnya pertumbuhan rambut baru akan terhambat.

Selain dapat menyebabkan rontok, menurut sebuah penelitian pada Desember 2018 di International Journal of Trichology, dermatitis seboroik juga dapat menyebabkan helai rambut lebih tipis dan kurang bersinar.

Meskipun keramas lebih sering dan menggunakan sampo obat dapat mencegah kerontokan rambut, keramas terlalu sering juga dapat menyebabkan rambut menipis.

Apapun tipe rambut kita, gunakan sampo dan konditioner lembut yang enggak mengeringkan rambut dan menghilangkan minyak-minyak alaminya.

Orang yang sering berolahraga juga sebaiknya menggunakan sampo ringan yang mengandung sulfat dengan bahan-bahan, seperti C14-16 olefin sulfonate, diikuti dengan deep conditioner seminggu sekali.

Untuk mencegah kerontokan, hindari pula terlalu sering mengikat rambut dengan kencang karena dapat memberi tekanan pada folikel rambut.

Baca Juga: 5 Hal Penting Saat Merawat Rambut Panjang Biar Enggak Perlu Dipotong!

Lebih Rentan Infeksi

Alasan lain untuk mencuci rambut setelah berkeringat adalah rasa gatal, dan beberapa orang bahkan sering menggaruk hingga kulit kepala mereka luka.

Luka lecet itu rupanya bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur.

Untuk mencegah infeksi, kita perlu mengatasi akar masalah dengan mengurangi serpihan dan kulit bersisik tersebut.

Kamu bisa mencoba penggunaan sampo dengan bahan anti-inflamasi atau anti-jamur aktif, seperti seng, ketoconazole, tar, dan selenium sulfide atau ciclopirox, serta hindari untuk menahan godaan menggaruk kulit kepala.

Jika sudah mencoba beberapa upaya namun belum berhasil, cobalah berkonsultasi dengan dokter kulit. 

Baca Juga: 3 Sampo Anti Ketombe Terbaik yang Enggak Bikin Rambut Kering. Favorit!

Jerawat di Kulit Kepala

Orang yang biasa enggak keramas setelah olahraga juga bisa mengalami tumbuhnya jerawat di kulit kepala atau yang disebut scalpne, secara teknis disebut folikulitis atau peradangan di folikel rambut.

Karena folikulitis adalah komponen dari dermatitis seboroik, perawatannya pun sama, yakni mencuci rambut menggunakan sampo obat lembut.

Jika jerawat resisten terhadap pengobatan ini, larutan antibiotik topikal juga dapat digunakan.

Selain itu, penggunaan minyak atau gel rambut yang terlalu sering juga bisa menyebabkan folikulitis. 

Selain itu, banyak orang mengalami reaksi alergi terhadap komponen tertentu dalam produk rambut, termasuk wewangian, yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala yang bermanifestasi sebagai jerawat.

(*)