Sederhana Saja! Gaya Hidup Minimalis Bisa Dimulai dari Lemari Pakaian!

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 16 Oktober 2020 | 20:25 WIB
Warna pakaian (dhgate.com)

CewekBanget.ID - Gaya hidup minimalis menjadi topik yang cukup hangat diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir.

Kita mungkin mulai familier dengan topik tersebut setelah mengenal sosok Marie Kondo.

Meski awalnya tampak sulit untuk mengubah gaya hidup jadi minimalis, sebetulnya hal ini bisa dimulai dengan beberapa langkah sederhana, bahkan bisa dimulai dari lemari pakaian kita.

Enggak perlu terburu-buru, kita bisa mencoba empat langkah mengubah gaya hidup menjadi lebih minimalis ini perlahan.

Baca Juga: Stop Gaya Hidup Konsumtif dengan Melakukan 9 Hal Berikut Ini!

Pahami Kebutuhan Harian

Baju yang berkerut

Kita harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang kita butuhkan dari segi gaya.

Coba perhatikan kehidupan kita sehari-hari dan tentukan jenis pakaian yang benar-benar kita butuhkan.

Misalnya, jika kita bekerja di kantor, maka beberapa pilihan pakaian kantoran mungkin adalah yang paling kita butuhkan.

Kemudian, jika kita memiliki gaya hidup yang lebih aktif, kita membutuhkan pakaian yang dapat memudahkan kita untuk banyak bergerak.

Jika sering bepergian, maka kita memerlukan pakaian yang ringan, nyaman, dan mudah dikemas, dan lain sebagainya.

Jangan lupa pula untuk mempertimbangkan masalah lingkungan, seperti cuaca. Kan enggak mungkin kita menyimpan banyak jaket tebal saat tinggal di tempat yang panas?

Pembersihan

Lemari pintar Lg styler bisa diletakkan menyatu dengan lemari pakaian.

Marie Kondo menggunakan teknik sederhana untuk menilai apakah dia benar-benar perlu menyimpan suatu barang, yakni dengan bertanya pada dirinya sendiri apakah barang itu masih memancarkan kegembiraan atau 'sparking joy'.

Baginya, kegembiraan adalah perasaan yang enggak bisa dia jelaskan, yang bisa didapatkan ketika dia menyentuh, melihat, atau menggunakan suatu objek.

Jika percikan kegembiraan itu enggak dirasakannya, maka Kondo akan melepaskannya.

Jadi, kalau kita memiliki setumpuk pakaian yang kamu masih bingung akan melepaskannya atau tidak, sisihkan saja dulu, lalu lihat lagi satu per satu setelah itu.

Pakaian masih bisa dipertahankan jika mereka memiliki tujuan untuk digunakan pada momen tertentu.

Nah, setelah kita selesai memilah tumpukan pakaian yang akan dilepaskan, carilah tempat yang menerima sumbangan pakaian bekas.

Jangan membuang pakaian begitu saja, karena salah satu tujuan hidup minimalis adalah keberlanjutan, bukan hanya mengurangi.

Sebaliknya, kita membuat sebuah pakaian dapat digunakan kembali dan didaur ulang sebanyak mungkin.

Baca Juga: Menerapkan Gaya Hidup Sustainable Bersama Garnier Green Beauty!

Cari Tahu Gaya Pribadi

Di awal kita sudah mencari tahu tentang kebutuhan sehari-hari.

Nah, sekarang saatnya mencari tahu apa yang kita inginkan dari pakaian yang ada.

Pertimbangkan memakai pakaian yang membuat kita menjadi versi diri sendiri yang terbaik, termasuk ketika memilih jenis kain, warna dan ukuran yang pas.

Pada tahap ini, kita perlu memutuskan apakah lebih memilih warna netral daripada warna-warna mencolok, lebih suka pakaian flowy daripada yang ketat, atau lebih suka gaya sporty daripada gaya boho yang chic.

Tren datang dan pergi, tetapi memiliki gaya pribadi yang khas membantu kita tampil dalam versi terbaik, sekaligus memudahkan kita ketika mengambil pakaian dari lemari.

Baca Juga: Mulai Gaya Hidup Sustainable dari 7 Langkah Sederhana Ini, Yuk!

Merawat Pakaian yang Dimiliki

Lemari pakaian yang minimalis hanya efektif jika kita merawat pakaian dengan baik.

Jika enggak, kita harus membeli lebih banyak pakaian baru untuk menggantikan pakaian yang rusak.

Pada akhirnya, kondisi itu mengalahkan tujuan keseluruhan latihan.

Untuk jumlahnya, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda.

Cobalah untuk mengaturnya secara detail, termasuk mengatur jumlah pakaian dalam, kaos kaki, hingga scarf jika kita gemar mengenakan aksesori atau menggunakan hijab. 

(*)