Vagina Rentan Infeksi Akibat 10 Makanan Ini. Hati-hati, Girls!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 28 Oktober 2020 | 18:20 WIB
Ilustrasi vagina (bossip.com)

CewekBanget.ID - Apa yang kita makan akan memengaruhi kesehatan kita, enggak terkecuali kesehatan vagina.

Beberapa makanan yang kaya probiotik dan antioksidan seperti ubi jalar diklaim dapat meningkatkan kesehatan vagina.

Di luar itu, ada juga beberapa makanan yang enggak mampu menjaga keseimbangan bakteri di vagina. Apa saja?

Baca Juga: 4 Penyebab yang Bisa Bikin Jerawat Tumbuh di Area Vagina. Hati-hati!

Gula

Gula

Bukan rahasia lagi, asupan gula berlebih dapat membawa dampak buruk untuk kesehatan, termasuk bagi vagina.

Gula dapat meningkatkan pertumbuhan jamur, pasalnya vagina melepaskan sekresi yang mengandung gula, yang membuka jalan bagi jamur untuk menumpuk di area yang lembap.

Selain itu, gula juga ditemukan dapat mengubah tingkat keasaman vagina.

Kadar pH yang tinggi dapat mendorong timbulnya lebih banyak jamur dan pertumbuhan bakteri buruk.

Makanan Olahan

Popcorn

Makanan yang diproses seperti popcorn, daging asap, produk susu, dan masih banyak lagi dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Sistem imun yang tertekan oleh berbagai kandungan dalam makanan olahan dapat memicu perkembangan bakteri hingga memenuhi area organ intim.

Hal tersebut bisa menyebabkan gatal-gatal, infeksi, termasuk vaginosis bakterial.

Produk Susu

Susu stroberi

Produk yang berasal dari hewan, seperti susu, yang telah diinfuskan dengan hormon pertumbuhan seperti xenoestrogen dapat berbahaya bagi vagina.

Senyawa ini umumnya dibuat secara artifisial untuk meniru karakteristik hormon.

Kondisi tersebut umumnya dapat mengganggu fungsi endokrin dan jalur estrogen ke vagina yang membuatnya rentan terhadap infeksi.

Alkohol

Minum alkohol

Kita tentu sudah paham betul bahaya alkohol bagi tubuh.

Asupan minuman beralkohol yang berlebihan dapat membuat tubuh dehidrasi.

Seperti halnya tubuh, vagina juga bakal mengalami dehidrasi jika kita terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

Baca Juga: Termasuk Bersepeda, 3 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Vagina Kita Rusak!

Makanan Tinggi Lemak dan Berminyak

Burger

Makanan cepat saji, seperti burger dan kentang goreng, dapat memperburuk kesehatan vagina.

Lemak tinggi, terutama pada makanan yang digoreng, dapat memengaruhi keseimbangan bakteri di vagina.

Lemak tinggi juga meningkatkan risiko vaginosis bakterial, yang merupakan infeksi bakteri yang dapat menyebabkan bau busuk dan rasa enggak nyaman pada organ intim kewanitaan.

Roti Putih

Roti tawar

Kesehatan vagina bisa menjadi alasan lain bagi kita untuk mengurangi asupan roti putih dan beralih ke roti gandum.

Karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan cepat dalam gula darah.

Lonjakan gula darah dapat meningkatkan risiko vaginosis bakterial dan infeksi jamur.

Asparagus

Asparagus

Konsumsi asparagus bisa lebih dari sekadar membuat urin mengeluarkan bau enggak sedap.

Asparagus juga dapat memengaruhi tingkat keasaman pada vagina.

Hal itu membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Baca Juga: Bisa Dicegah dan 3 Fakta Tentang Infeksi Jamur Vagina yang Penting Buat Kita Ketahui!

Kopi

Es kopi

Kopi boleh jadi dipilih sebagai salah satu minuman terbaik untuk meningkatkan mood di pagi hari, tapi rupanya enggak untuk vagina kita.

Kopi dapat berdampak negatif pada kemampuan tubuh melawan kandida dan meningkatkan risiko infeksi jamur pada vagina.

Jadi kalau kita doyan mengonsumsi kopi, batasi dalam jumlah yang wajar saja, ya.

Daging Panggang

Daging dan sayuran

Steak mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat menyebabkan peradangan.

Kondisi itu enggak begitu ideal untuk kesehatan organ intim kewanitaan.

Sama seperti yang lainnya, peradangan dapat mengubah kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

Artinya, risiko tertular infeksi pada vagina juga semakin tinggi.

Minuman dengan Pemanis Buatan

Minuman dengan pemanis buatan dapat merusak penghalang usus yang dapat meningkatkan risiko kebocoran usus.

Kebocoran usus melepaskan sitokin inflamasi, yang dapat menyebabkan meningkatkan kecemasan dan depresi.

Tanpa disadari, kesehatan organ intim kewanitaan dan kondisi psikis saling berhubungan satu sama lain.

Masalah pada suasana hati akan menurunkan libido yang pada akhirnya bisa berdampak secara enggak langsung pada kesehatan vagina.

(*)