Kandungan Merkuri
Hal yang kerap menjadi perhatian ketika mengonsumsi ikan adalah kandungan merkurinya, karena beracun bagi otak dan dapat menyebabkan masalah perkembangan pada anak.
Ketika ikan yang lebih besar memakan ikan yang lebih kecil yang terkontaminasi merkuri, unsur tersebut akan terakumulasi dalam daging mereka.
Secara umum, artinya ikan yang lebih besar seperti tuna mengandung lebih banyak merkuri daripada ikan yang lebih kecil seperti salmon.
Dilansir dari Kompas.com, Badan Perlindungan Lingkungan A.S. (EPA) merekomendasikan, tingkat merkuri enggak melebihi 0,3 μg per gram berat basah.
Meskipun demikian, analisis terhadap 117 tuna ikan kuning dari 12 lokasi di seluruh dunia menemukan bahwa banyak sampel yang melebihi batas ini, beberapa bahkan mencapai tujuh kali lipatnya.
Tuna enggak mengandung merkuri yang tinggi seperti beberapa ikan lain, seperti hiu dan king mackerel.
Baca Juga: Salmon dan 6 Makanan Ini Mampu Meredakan Stres! Cobain, Yuk!
Mana yang Lebih Menyehatkan?
Baik salmon maupun tuna adalah pilihan yang sehat.
Menambahkan salah satu atau keduanya ke dalam menu makanan harian kita dapat membantu memenuhi rekomendasi untuk makan makanan laut dua kali seminggu.
Pilihan terbaik tergantung pada tujuan kesehatan dan selera pribadi.
Jika kita mencoba meningkatkan kolesterol baik dan melindungi jantung, sebaiknya lebih sering mengonsumsi salmon karena kandungan asam lemak omega-3 di dalamnya yang dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Di sisi lain, jika kita pengin menambah asupan protein tanpa menambahkan terlalu banyak kalori ke dalam makanan, tuna adalah pilihan yang tepat.
Namun, idealnya kita tetap harus makan ikan secara bervariasi.
Jadi jika kita menyukai rasa dan tekstur tuna atau salmon, makanlah keduanya tetapi jangan lupa untuk memvariasikan asupan nutrisi.
Dengan begitu, kita akan mendapatkan manfaat nutrisi dari keduanya, sekaligus meminimalisasi paparan merkuri.
(*)