Antara Ikan Tuna dan Salmon, Mana yang Lebih Sehat untuk Dikonsumsi?

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 6 November 2020 | 15:39 WIB
Ikan salmon, makanan ibu hamil (freepik)

CewekBanget.ID - Tuna dan salmon adalah jenis ikan yang begitu populer, dan dikenal dengan rasanya serta penggunaannya di berbagai menu kuliner.

Enggak seperti daging ikan lainnya yang berwarna putih atau terang dengan daging yang renggang dan rasa yang ringan, tuna dan salmon memiliki warna daging yang gelap, tekstur dagingnya rapat, dan punya rasa yang kuat.

Keduanya sangat bergizi dan mengandung banyak protein serta vitamin dan mineral.

Tapi di antara keduanya, mana yang lebih menyehatkan ya?

Baca Juga: Lagi Diet? 4 Makanan di Sekitar Kita Ini Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan Lho

Gizi Tuna dan Salmon

Ikan tuna

Baik tuna maupun salmon sama-sama sangat bergizi.

Daging tuna yang enggak berlemak disebabkan oleh kandungan protein yang lebih tinggi dan kandungan lemak yang lebih rendah.

Sedangkan tekstur salmon yang lembap dan rasa berminyak sebagian besar disebabkan oleh kandungan lemaknya.

Healthline membandingkan komposisi nutrisi dari 3 ons (85g) porsi mentah salmon liar, salmon budidaya, dan tuna.

Meski salmon diketahui lebih tinggi kalori daripada tuna karena lebih berlemak, jangan khawatir! Sebab lemak yang banyak tersebut berasal dari omega-3 yang sehat.

Selain itu, satu porsi salmon memberikan lebih banyak vitamin D daripada tuna.

Vitamin D dan Omega-3

Beberapa orang berjuang untuk mendapatkan vitamin D dalam jumlah cukup karena enggak secara alami ada di sebagian besar makanan.

Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, serta berperan penting dalam fungsi kekebalan dan kesehatan otak.

Beberapa penelitian juga mengaitkan tingkat rendah vitamin D dengan risiko jenis kanker tertentu, penyakit jantung, multiple sclerosis, dan depresi yang lebih tinggi.

Omega-3 adalah lemak esensial, artinya tubuh enggak dapat membuatnya dan harus diperoleh dari makanan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan asupan omega-3 yang lebih tinggi dari ikan memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Penyebabnya, kemungkinan karena lemak ini dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik).

Oleh karena itu, Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan makan makanan laut, terutama ikan berlemak, dua kali seminggu jika memungkinkan.

Di sisi lain, jika kita mencari makanan yang tinggi protein dan rendah kalori dan lemak, maka tuna adalah jawabannya.

Baca Juga: Resep Bikin Salmon Mentai di Rumah ala Restoran! Mantap Banget!

Kandungan Merkuri

Hal yang kerap menjadi perhatian ketika mengonsumsi ikan adalah kandungan merkurinya, karena beracun bagi otak dan dapat menyebabkan masalah perkembangan pada anak.

Ketika ikan yang lebih besar memakan ikan yang lebih kecil yang terkontaminasi merkuri, unsur tersebut akan terakumulasi dalam daging mereka.

Secara umum, artinya ikan yang lebih besar seperti tuna mengandung lebih banyak merkuri daripada ikan yang lebih kecil seperti salmon.

Dilansir dari Kompas.com, Badan Perlindungan Lingkungan A.S. (EPA) merekomendasikan, tingkat merkuri enggak melebihi 0,3 μg per gram berat basah.

Meskipun demikian, analisis terhadap 117 tuna ikan kuning dari 12 lokasi di seluruh dunia menemukan bahwa banyak sampel yang melebihi batas ini, beberapa bahkan mencapai tujuh kali lipatnya.

Tuna enggak mengandung merkuri yang tinggi seperti beberapa ikan lain, seperti hiu dan king mackerel.

Baca Juga: Salmon dan 6 Makanan Ini Mampu Meredakan Stres! Cobain, Yuk!

Mana yang Lebih Menyehatkan?

Baik salmon maupun tuna adalah pilihan yang sehat.

Menambahkan salah satu atau keduanya ke dalam menu makanan harian kita dapat membantu memenuhi rekomendasi untuk makan makanan laut dua kali seminggu.

Pilihan terbaik tergantung pada tujuan kesehatan dan selera pribadi.

Jika kita mencoba meningkatkan kolesterol baik dan melindungi jantung, sebaiknya lebih sering mengonsumsi salmon karena kandungan asam lemak omega-3 di dalamnya yang dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Di sisi lain, jika kita pengin menambah asupan protein tanpa menambahkan terlalu banyak kalori ke dalam makanan, tuna adalah pilihan yang tepat.

Namun, idealnya kita tetap harus makan ikan secara bervariasi.

Jadi jika kita menyukai rasa dan tekstur tuna atau salmon, makanlah keduanya tetapi jangan lupa untuk memvariasikan asupan nutrisi.

Dengan begitu, kita akan mendapatkan manfaat nutrisi dari keduanya, sekaligus meminimalisasi paparan merkuri.

(*)