Memilih Makanan Kucing Enggak Boleh Sembarangan! Perhatikan Hal Ini!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 24 November 2020 | 21:38 WIB
Kucing liar (bali.tribunnews.com)

CewekBanget.ID - Setiap hewan peliharaan memiliki kebutuhan makanan yang berbeda, seperti halnya saat kita memutuskan untuk memelihara kucing.

Ada banyak pilihan makanan kucing di pasaran, dan kucing membutuhkan makanan yang tepat.

Nah, tapi kucing sering dianggap seperti anjing berukuran kecil dan diberi makan layaknya seekor anjing, padahal sebagai hewan karnivora, kucing memiliki kemampuan yang rendah untuk mencerna dan memanfaatkan karbohidrat.

Jadi bagaimana ya, tips terbaik untuk memilih makanan kucing yang tepat?

Baca Juga: 10 Foto Kucing Ini Bakalan Bikin Kita Makin Gemas Sama Mereka!

Memilih Makanan Kucing

Kucing

Ketika memilih makanan kucing, sebaiknya gunakan pendekatan yang sama seperti saat kita hendak sarapan di pagi hari, yaitu diet bergizi dan seimbang.

Kita membutuhkan makanan yang lengkap dan seimbang serta sesuai untuk tahap kehidupan kucing kita.

Cari label angka kecukupan nutrisi yang ada dalam makanan hewan.

Lalu, karena kucing merupakan hewan karnivora, daging adalah komponen kunci untuk mencapai pola makan seimbang tesebut.

Jika daging dan produk sampingan daging ada di dalam daftar, itu menunjukkan makanan tersebut memiliki bahan sumber hewani yang bisa menyediakan asam amino esensial dan asam lemak.

Namun, kucing enggak bisa sekadar mengonsumsi daging tanpa nutrisi lainnya, jadi pastikan ada nutrisi seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D dari bahan lain.

Baca Juga: Kenapa Kucing Disebut Punya 9 Nyawa? Terungkap Ini Fakta Sebenarnya!

Cari makanan kucing dengan bahan alami utuh seperti buah-buahan, sayuran, dan karbohidrat tinggi seperti nasi, gandum, atau kentang.

Sementara itu, produk makanan kucing yang menekankan pemasaran ketimbang kandungan nutrisi wajib dihindari.

Maksudnya adalah pewarna yang membuat makanan kucing terlihat lebih menarik bagi manusia, dan kandungan yang enggak jelas manfaatnya bagi kucing.

Jenis Makanan Kucing

Dry cat food atau makanan kucing kering adalah pilihan populer karena lebih praktis daripada makanan kucing basah.

Makanan kering hemat biaya, enggak berbau, dan dapat disimpan dalam waktu lama tanpa rusak.

Selain itu, makanan kucing kering cenderung lebih tinggi karbohidrat daripada makanan kucing basah, sehingga kita harus mempertimbangkan jumlah karbohidrat yang dimakan kucing.

Kucing yang aktif dapat menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi, sementara kucing yang enggak banyak bergerak atau lebih sering di dalam ruangan akan menyimpan karbohidrat ekstra sebagai lemak."

Wet cat food atau makanan kucing basah sedikit menyulitkan, karena harus didinginkan setelah kalengnya dibuka.

Namun, jenis makanan ini juga membantu kucing mendapatkan lebih banyak cairan di dalam makanannya.

Makanan kalengan atau basah memiliki tingkat protein dan lemak lebih tinggi, menjadikannya pilihan yang bagus untuk kucing dengan berbagai gaya hidup dan usia.

Baca Juga: Memelihara Kucing Baik untuk Kesehatan! Ini 8 Buktinya Menurut Ahli!

Kelompok Usia Kucing

Ilustrasi cowok pemelihara kucing

Kucing dibagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu anak kucing, kucing dewasa dan senior.

Sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter hewan tentang kebutuhan diet khusus kucing yang sesuai usia, dan meminta ahli mengenali kebutuhan atau batasan dari kucing peliharaan.

Anak kucing perlu lebih banyak nutrisi penghasil energi seperti protein dan lemak, dan lebih banyak vitamin, mineral serta air daripada kucing dewasa.

Formula yang dibuat khusus untuk anak kucing memberikan nutrisi tersebut dalam jumlah tepat.

Sebagian kucing akan beralih dari mengonsumsi makanan anak kucing ke makanan kucing dewasa di tahun pertama mereka, jadi penting bagi kucing untuk mengonsumsi makanan baru secara bertahap dalam waktu seminggu guna mencegah sakit perut.

Makanan kucing dewasa kemungkinan memiliki kalori lebih sedikit daripada makanan anak kucing.

Sementara itu, makanan kucing tua (cocok untuk kucing berusia 10 tahun) kemungkinan besar disesuaikan dengan kesehatan kucing, sebab bisa saja kucing mengalami kesulitan mengunyah atau mencium dan merasakan makanannya.

(*)