Stres dan Hormon
Selain efek samping yang disebutkan di atas, olahraga berlebihan dapat menyebabkan peningkatan stres dan perubahan hormonal.
Akibat kondisi ini, kadar kortisol atau hormon stres cenderung meningkat.
Ada kemungkinan untuk mengalami penurunan kadar testosteron yang dapat berdampak negatif bagi cewek dan cowok.
Bahkan sistem kekebalan dapat melemah sehingga memicu terjadinya penyakit lebih sering.
Cara terbaik untuk membantu mencegah sindrom overtraining adalah mengikuti jadwal olahraga yang memvariasikan beban latihan dan waktu istirahat wajib.
Sedangkan apabila sindrom overtraining sudah terjadi, biasanya membutuhkan perawatan medis untuk gejala fisik dan psikologis.
Pilihan lainnya adalah mengatasi gejala fisik dengan segera karena bisa membantu memperbaiki gejala psikologis.
Baca Juga: Hilangkan Perut Buncit dengan 4 Olahraga Menyenangkan Berikut Ini!
Mengatasi Sindrom Overtraining
Langkah pertama dan paling penting adalah menyadari mengalami sindrom overtraining.
Diskusikan kekhawatiran tersebut dengan dokter dan pelatih untuk memastikan perawatan yang tepat.
Satu-satunya pengobatan yang efektif adalah istirahat, dengan periode istirahat tergantung pada kondisi individu.
Para ahli merekomendasikan untuk terus berolahraga dengan intensitas rendah.
Pastikan latihan tersebut enggak menyebabkan kelelahan, ya!
(*)