Sesak Napas dan Enggak Nyaman Saat Memakai Masker? Ini 4 Cara Mengatasinya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 30 Desember 2020 | 17:49 WIB
Ilustrasi melepas masker (eatthis.com)

CewekBanget.ID - Penggunaan masker jadi salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi di masa pandemi COVID-19 ini.

Hal ini dilakukan demi menekan penyebaran virus covid-19 ya, girls. 

Meski jadi kewajiban, tetapi mengenakan masker membuat sebagian orang merasa enggak nyaman, bahkan setelah beberapa lama sejak pandemi melanda dunia.

Jika kita adalah salah satunya, biasanya empat keluhan ini lazim terdengar ketika mengenakan masker. Cara mengatasinya? Ada, dong!

Baca Juga: Jangan Pakai Masker Bekas, Lebih Bahaya Dibanding Enggak Pakai Masker!

Bikin Sulit Bernapas

Memakai masker terkadang menyebabkan sensasi ketidaknyamanan dalam bernapas atau sesak napas, yang disebut dispnea.

Kondisi ini terutama dirasakan oleh mereka yang berolahraga mengenakan masker.

Ketika kita memakai masker, kita berusaha menarik udara dari baliknya, sementara masker memiliki ketahanan terhadap aliran udara.

Makanya, kita perlu berupaya lebih keras untuk menarik napas ketika mengenakan masker.

Strategi terbaik untuk bernapas lebih nyaman ketika memakai masker adalah menurunkan kecepatan bernapas.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi resistensi terhadap masker, kemudian cobalah menarik napas dengan mengerucutkan bibir.

Mungkin kita sempat berpikir untuk menggunakan face shield sebagai pengganti masker, tapi sayangnya, face shield bukanlah pengganti masker.

Jika kita terinfeksi, masker seperti masker kain dapat membantu mengentikan penyebarannya ke orang lain dan membantu menahan sekresi pernapasan.

Namun, jika face shield adalah pilihan satu-satunya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan penggunaan face shield yang dapat menutupi area pinggir wajah dan bawah dagu.

Selain itu, pastikan tetap menjaga jarak dengan orang lain. 

Mengalami Klaustrofobia

Mengenakan masker bisa menimbulkan rasa cemas bagi sebagian orang, bahkan memicu klaustrofobia atau ketakutan berada di ruang tertutup.

Ketika mengalami cemas, seseorang akan bernapas lebih cepat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke dalam darah, dan jantung berdetak lebih cepat.

Sebetulnya ini hanyalah sistem alarm tubuh yang melakukan tugas evolusionernya.

.

Enggak ada bukti bahwa memakai kain penutup wajah akan memengaruhi kadar oksigen atau karbon dioksida dalam darah atau membahayakan paru-paru.

Selanjutnya, fokuslah pada pernapasan, yakni tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk membantu meredakan kecemasan.

Jika belum terbiasa mengenakan masker saat beraktivitas, berlatihlah sebanyak yang kita bisa.

Kecemasan dapat dikurangi secara signifikan dengan menghadapi rasa takut dan membiasakan diri sampai kita merasa lebih nyaman.

Baca Juga: Pakai 2 Masker Sekaligus Lebih Maksimal Cegah COVID-19? Ini Kata Ahli!

 

Mengiritasi Kulit

Ruam wajah atau jerawat akibat penggunaan masker adalah hal biasa.

Beberapa penyebabnya adalah karena masker dapat menjebak minyak di wajah, iritan dan alergen pada kulit serta menghalangi folikel rambut dan kelenjar, sehingga menyebabkan jerawat.

Dalam kasus lain, beberapa orang memiliki mengakami ketombe pada wajah, yang disebut dermatitis seboroik.

Kondisi tersebut adalah ruam merah bersisik yang dapat diperburuk oleh panas dan kelembapan yang menumpuk di balik masker.

Solusinya, 

Untuk dermatitis seboroik, cuci rambut setiap hari dengan sampo anti ketombe dan atasi wajah berminyak menggunakan pembersih lembut. 

Tali Masker Membuat Telinga Sakit

Tali masker bisa menyebabkan sakit pada telinga bagi sebagian orang.

Tali elastis juga daat menarik telinga dan memberi tekanan pada kulit di sekitar telinga, sehingga menyebabkan iritasi.

Untuk masalah iritasi kulit, gunakan krim steroid atau pelembap.

Beberapa alat tambahan juga bisa membantu meredakan tekanan di telinga, salah satunya 'ear saver', yakni yaitu tali atau klip yang dipasang pada tali dan dikenakan di belakang kepala.

Kita bisa membuatnya sendiri dengan memasukkan tali sepatu melalui loop telinga dan mengikatnya di belakang kepala.

Pilihan lainnya adalah masker dengan tali telinga kain, yang dapat mengurangi iritasi atau dan masker dengan tali kain yang dapat diikat di belakang kepala (headloop).

(*)

Baca Juga: Setting Spray Bisa Bikin Make Up Anti Menempel Pada Masker, Lho!