Televisi dan Kualitas Tidur
Menyalakan televisi sebelum tidur dapat mendorong kita untuk begadang lebih lama dari biasanya.
Terlebih jika penasaran dengan kisah drama favorit yang membuat kita pengin menyaksikan satu eposide lagi, terus-menerus hingga akhirnya waktu tidur pun mundur.
Selain itu, jenis tayangan yang ditonton sebelum tidur juga dapat memengaruhi kualitas tidur.
Tertidur setelah menyaksikan adegan kekerasan atau ketegangan dapat menimbulkan perasaan cemas atau enggak nyaman, yang mengakibatkan sulit untuk tidur.
Terakhir, dan yang paling menonjol adalah cahaya yang terang atau cahaya biru dari televisi yang memengaruhi kualitas tidur dengan mengganggu ritme sirkadian alami tubuh.
Baca Juga: 5 Kegiatan Seru Buat Awali Tahun yang Baru. Biar Semangat dan Optimis!
Ketika kita mengantuk dan merasa sudah waktunya untuk tidur, tubuh mulai memproduksi melatonin, hormon yang dibuat di otak dan tujuannya untuk membantu tertidur.
Produksi melatonin meningkat pada sore hari dan malam hari dan mulai menurun di pagi hari saat matahari terbit dan tubuh akan merasakan hampir waktunya untuk bangun.
Cahaya biru yang dihasilkan oleh TV akan mengganggu produksi melatonin tubuh, dan mengelabui otak agar berpikir bahwa sebenarnya belum waktunya untuk tidur.
Cahaya biru mengurangi jumlah melatonin, sehingga kita akan sulit tidur.
Begitu tertidur, cahaya biru masih dapat mendatangkan malapetaka dengan menunda dimulainya tidur REM, menyebabkan kita merasa lelah di pagi hari bahkan setelah istirahat sepanjang malam.