Benarkah Kalau Diet Enggak Boleh Sarapan? Ini Fakta Sesungguhnya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 5 Januari 2021 | 20:05 WIB
diet (esolla)

CewekBanget.ID - Memiliki berat badan ideal adalah idaman banyak orang, tapi demi mencapai berat badan sempurna pula, banyak orang rela diet mati-matian.

Namun, menurunkan berat badan atau diet merupakan program yang cukup membingungkan; apalagi, semenjak semakin sadar masalah kesehatan terkait obesitas, banyak orang berlomba melakukan program diet. 

Ini membuat banyak saran, mitos, dan gosip mengenai program diet bermunculan.

Sayangnya, berbagai hal tersebut sering tidak didukung data valid.

Akhirnya, yang terjadi adalah jebakan program diet yang justru membuat sistem kesehatan tubuh bermasalah.

Makanya, yuk kenali mitos-mitos diet yang sebaiknya enggak kita percaya!

Baca Juga: 8 Hal Ini Terkesan Sepele, Padahal Ampuh Buat Kurusin Badan! Apa Saja?

Enggak Sarapan Penting untuk Diet?

Enggak sarapan merupakan salah satu mitos paling umum saat menjalankan program diet.

Mitos ini hadir berdasarkan asumsi bahwa enggak sarapan berarti enggak ada asupan kalori, padahal enggak semudah itu.

Sebuah penelitian menghasilkan fakta bahwa peserta riset yang melewatkan sarapan selama kanak-kanak dan dewasa cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar, kadar insulin yang lebih tinggi, dan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

Baca Juga: 4 Hal Sederhana Buat Menjaga Tubuh Tetap Fit di Musim Penghujan

Melewatkan sarapan sering berarti membuat seseorang menghabiskan lebih banyak makanan di sisa hari yang dilewati dan memiliki hubungan kuat dengan kelebihan berat badan.

Berat Badan Adalah Patokan Utama?

Menurunkan berat badan

Pada umumnya, berbagai program diet hanya fokus pada angka di timbangan.

Faktanya, fokus pada angka berat badan sebagai satu-satunya patokan kesuksesan membuat program diet berjalan enggak efektif sekaligus memberikan gangguan psikologis.

Dalam sebuah program diet, idealnya, yang menjadi patokan kesuksesan adalah kesehatan tubuh, bukan penurunan berat badan.

Program diet yang baik fokus pada sehat jangka panjang, bukan pada berat badan yang diturunkan dalam waktu singkat.

Dilarang Ngemil?

Beberapa orang percaya bahwa ngemil adalah sebuah dosa enggak termaafkan saat menjalani diet.

Padahal, pada sejumlah kasus, ngemil justru membantu mengelola asupan kalori lebih efektif.

Mengonsumsi sepotong buah atau yogurt rendah lemak bisa mengurangi keinginan makan, mencegah makan berlebihan pada waktu makan utama, atau justru mampu membuat beralih ke camilan padat energi.

Baca Juga: Berat Badan Turun 5 Kg dalam Seminggu Cuma dengan Madu. Simak Caranya!

 

Orang-orang dengan obesitas cenderung menunjukkan aktivitas ngemil lebih tinggi.

Solusinya, cobalah ngemil camilan sehat daripada ngemil camilan enggak sehat, kemudian perhatikan frekuensi makan, terutama dengan pola tiga kali makan dan dua kali camilan per hari, yang kemungkinan memiliki peran penting dalam program menurunkan berat badan.

(*)