Penggemar Film-film Studio Ghibli? Kepoin Tentang Hayao Miyazaki, Yuk!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 7 Januari 2021 | 11:08 WIB
Hayao Miyazaki (Oscar)

CewekBanget.ID - Pasti kita tahu atau seenggaknya pernah mendengar judul film 'Totoro', 'Howl's Moving Castle', 'Kiki's Delivery Service', dan 'Spirited Away'.

Film-film animasi Jepang dengan karakteristik yang khas ini diproduksi oleh Studio Ghibli, dengan sosok sutradara Hayao Miyazaki di baliknya.

Kebetulannya nih girls, pada Selasa (5/1/2021) yang lalu Hayao Miyazaki berulangtahun ke-80 dan sempat menjadi trending topic di media sosial karena banyaknya netizen yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

Bahkan, lebih dari 20.000 pengguna Twitter mengucapkan "selamat ulang tahun" kepada sineas Studio Ghibli ini. 

Film-film Miyazaki yang digarap oleh Studio Ghibli memang meninggalkan kesan bagi para pecinta film, bukan hanya karena animasinya yang apik, tetapi juga alur cerita yang kerap mengandung pesan berarti bagi para penontonnya.

Seperti apa sih, kisah Miyazaki yang tertarik dengan dunia animasi ini?

Baca Juga: Keren! Sherina Munaf Isi OST dan Suara Karakter Film Terbaru Studio Ghibli

'Walt Disney' dari Jepang, Suka Pesawat Terbang

Dilansir dari Kompas.com (4/12/2009), Hayao Miyazaki disebut-sebut sebagai 'Walt Disney'-nya Jepang lantaran ia mengenalkan film animasi khas Jepang ke dunia.

Lelaki kelahiran Akebonocho, Bunkyoku, Tokyo, 5 Januari 1941 ini sejak kecil sudah sangat menyukai pesawat terbang.

Ayahnya, Katsuji Miyazaki, bekerja untuk pamannya, pemilik perusahaan suku cadang pesawat terbang bernama Miyazaki Airplanes di Kota Kanuma.

Setiap hari, Hayao kecil melihat ayahnya bercerita dan menghabiskan banyak waktu dengan peralatan militer, yang tersedia pada saat itu karena masih dalam masa Perang Dunia II, dan pesawat terbang.

Enggak heran, hal itu memberikan banyak pengaruh soal penerbangan pada karya-karyanya, seperti pada film 'Castle in the Sky', 'Nausicaa', dan 'Porco Rosso'.

Cita-Cita Jadi Mangaka

Saat masih anak-anak, Miyazaki kecil bercita-cita ingin menjadi pembuat komik atau mangaka, pekerjaan yang banyak digandrungi di Jepang.

Ia pengin menjadi mangaka karena kesukaannya terhadap komik karya Osamu Tezuka.

Namun, saat ia kelas 3 SMA, gara-gara menonton film animasi Jepang pertama yang berwarna garapan sutradara Yabushita Taiji, 'Hakuja Den' (1958), Miyazaki beralih minat dari mangaka menjadi animator.

Bertolak belakang dengan karya-karya animasinya, buku-buku komik yang dibuatnya justru memuat adegan kekerasan, kebencian, kebodohan, perang, dan sebagainya.

Setelah lulus sekolah, ia bergabung dengan Toei Douga (Toei Animation) pada April 1963.

Bersama Isao Takahata dan Yoichi Otabe, Miyazaki meninggalkan Toei pada 1971 dan memilih bergabung dengan perusahaan A-Pro dan pada 1973, mereka bertiga bergabung dengan Zuiyo Pictures. 

Saat itu, Miyazaki kerap mengalami pemindahan tempat kerja berkali-kali, kemudian ia menjadi Kepala Instruktur di perusahaan yang baru, Telecom, pada 1980.

Selain itu, film animasi 'Nausicaa' pun berasal dari komik yang dibuat Miyazaki, yang kemudian digarap dalam bentuk sinema bersama Takahata sebagai produser di perusahaan periklanan terbesar kedua di Jepang, Hakuhoudo, dan perusahaan film Tokuma.

Memang sudah kontradiksi antara buku komik yang dibuatnya dan film animasi, yang karyanya selalu dipenuhi dengan corak gembira dan optimistik.

Suka Tokoh Babi

Enggak hanya itu, Miyazaki juga menggemari tokoh babi.

Bahkan, ia sendiri sering kali menyindir dirinya seperti babi.

Pada filmnya yang memenangkan Oscar, 'Spirited Away', tokoh ayah-ibu Chihiro yang merupakan karakter pada film tersebut terkena sihir yang membuat mereka menjadi manusia babi.

Selain pesawat terbang dan babi, Miyazaki juga kerap melibatkan cewek kecil yang cantik dalam setiap filmnya.

Sosok anak cewek ini dapat disimak pada film 'Nausicaa of the Valley of Wind', 'Laputa', 'Kiki's Delivery Service', hingga 'Princess Mononoke'.

Istrinya, Akemi Ota, juga seorang animator, lho!

Baca Juga: 5 Film Anime Jepang Dengan Visualisasi Keren dan Memanjakan Mata. Mana Favoritmu?

Dekat dengan Ibu

Salah satu karyanya yang sangat nyata dengan kehidupan sehari-hari yakni 'Saya Totoro (My Neighbour Totoro)', yang sebenarnya merupakan kisah pribadi masa kecil Miyazaki.

Dalam karyanya itu, Miyazaki betul-betul mencurahkan rasa cinta dan keprihatinan kepada ibunya sendiri yang menderita penyakit tuberkulosis tulang belakang sejak 1947.

Karena mengidap gangguan tersebut, sang ibu harus berbaring di rumah sakit dan di rumah hingga 1955.

Kabarnya, sang ibu memiliki karakter kuat dan seorang intelektual; sayang ia sudah meninggal pada Juli 1983 dalam usia 71 tahun.

Sosok ibu inilah yang membentuk sikap dan pandangan Miyazaki tentang dunia dan keluarga.

Baca Juga: 3 Anime Romantis Tema Anak Sekolahan Ini Bikin Gemes Banget!

Pesan dari Karya-Karya Miyazaki 

Film Spirited Away dan My Neighbor Totoro buatan studio Ghibli

Selain itu, Miyazaki mengaku karya-karyanya sangat dekat dengan upayanya ikut mendidik anak-anak dan pengin selalu menceritakan bahwa sebenarnya jika manusia bekerja keras, pasti berhasil.

Miyazaki sempat berpindah-pindah kerja dari beberapa studio film dan membuat beberapa perusahaan film sendiri, misalnya saat bersama Takahata mereka membentuk perusahan sendiri di Suginamiku, Tokyo, bernama Nibariki yang berarti 'Dua Tenaga Kuda' pada 1984, lalu pada 1985, ia mendirikan Studio Ghibli di Kichijoji, Musashino.

Walaupun sudah menghasilkan cukup banyak film sejak lama, tetapi film yang kebanyakan dikenal adalah karya-karyanya di Studio Ghibli.

Hingga kini, Hayao Miyazaki identik dengan Studio Ghibli, dan Ghibli yang bersimbol Totoro.

Baru-baru ini, Miyazaki kembali menyutradarai film berjudul 'How Do You Live?'

Dalam film ini, diceritakan kisah besar dan fantastis yang diadaptasi dari cerita Yoshino Genzaburo pada 1937 tentang seorang bocah laki-laki yang berusia dewasa saat tinggal bersama pamannya.

Sedangkan karya-karya film Hayao Miyazaki lainnya ada pada daftar berikut ini.

(*)