Olahraga Intensitas Tinggi
Ketika melakukan latihan beban dengan intensitas yang terlalu tinggi, maka tubuh akan menghasilkan hormon testosteron lebih banyak.
Nah, testosteron yang berlebih itu mengkonversi ke dihydrotestosterone (DHT), yang dapat menyebabkan folikel berhenti memproduksi rambut.
Hal-hal yang kita inginkan dari berolahraga seperti massa otot, meningkatnya libido, energi, dan fungsi otak bisa menjadi kebotakan jika dilakukan dengan intensitas yang tinggi.
Baca Juga: Rambut Kuat dengan Masker Kunyit dan Susu. Cocok Atasi Rambut Rontok!
Kurang Tidur
Para ilmuwan percaya, ketika ritme sirkadian tubuh terganggu, siklus folikel rambut juga dapat terganggu, sehingga rambut mudah sekali rontok.
Yang bisa kita lakukan adalah menemui spesialis tidur untuk diagnosis apnoea tidur, insomnia, atau gangguan lainnya dan mendapatkan perawatan.
Cobalah untuk mengubah kebiasaan gaya hidup yang negatif seperti bermain game berjam-jam atau menggunakan ponsel sebelum tidur.
Mengalami Stres
Stres juga bertanggung jawab atas peningkatan kadar kortisol, yang dapat mematikan folikel rambut seseorang dan memperburuk rambut rontok genetik.
Ingat, stres enggak hanya merujuk pada masalah sosial atau pekerjaan saja, lho!
Ada juga stres fisiologis seperti diet jangka panjang, berolahraga terlalu keras di gym, dan kebiasaan kurang tidur yang buruk.
Berurusan dengan stres lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, tetapi langkah-langkah proaktif dapat diambil, termasuk berkonsultasi dengan dokter atau psikiater, bermeditasi, berjalan-jalan di alam, dan membaca buku yang bagus.
Kulit Kepala Meradang
Jika kulit kepala meradang pasti akan menimbulkan flakiness, kemerahan, gatal, dan rambut rontok.
Para ilmuwan menemukan bukti yang menghubungkan peradangan kulit kepala dengan pertumbuhan rambut yang buruk, rambut rontok, dan berbagai masalah kesehatan kulit kepala.
Perawatan dapat mencakup obat dalam bentuk sampo hingga antibiotik, perawatan steroid, maupun non-steroid topikal, dan obat suntik.
Efek COVID-19
Faktor terakhir yang menyebabkan rambut mudah rontok adalah efek dari COVID-19.
Rupanya semakin banyak pasien COVID-19 yang datang dengan kondisi rambut rontok.
Hal ini disebabkan karena seseorang yang menderita demam untuk jangka waktu yang lama dapat mengalami gangguan pada folikel rambut.
Rambut akan rontok sekitar dua hingga enam minggu setelah demam dimulai dan mencapai yang terburuk sekitar enam hingga delapan minggu, setelah itu berlanjut selama delapan minggu lagi.
Kendati demikian, pasien COVID-19 hanya akan mengalami rambut rontok saja, enggak sampai pada kebotakan karena rambut akan tumbuh kembali.
(*)
Baca Juga: Begini Proses Stres Berkepanjangan hingga Picu Kerontokan Rambut!