CewekBanget.ID - Penggunaan masker sangat dianjurkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus mengurangi kemungkinan diri kita terinfeksi ya, girls.
Ditujukan untuk melindugi diri, jenis masker yang digunakan enggak bisa sembarangan dan harus diperhatikan betul-betul.
Jangan sampai masker hanya menutupi hidung dan mulut saja.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) secara khusus menyebutkan enam jenis masker berbeda yang enggak direkomendasikan untuk digunakan.
Sebabnya ialah masker ini dianggap enggak efektif melindungi virus corona.
Segera ganti ke masker yang lebih tepat kita dan jangan pakai jenis masker berikut ini:
Baca Juga: Ini 3 Tahap Merawat Kulit untuk Cegah Jerawat Akibat Pakai Masker!
Masker Dengan Ukuran Enggak Pas
Masker yang digunakan harus pas menutupi area hidung dan mulut.
Enggak hanya itu, celah di sisi wajah juga enggak boleh besar.
Masker yang enggak pas di wajah akan membuat penggunanya sering menyentuh wajah dan masker untuk membetulkannya; di situlah efektivitas masker menjadi berkurang.
Menyentuh wajah juga bisa menyebabkan seseorang berisiko terinfeksi dan meningkatkan penyebaran kuman ketika menyentuh objek lain setelahnya.
Masker Dengan Material yang Bikin Sulit Bernapas
Plastik dan kulit adalah dua material yang membuat orang sulit bernapas, karena itu CDC enggak menyarankan penggunaan masker dengan material tersebut.
Ketika material masker membuat sulit bernapas, kita akan berusaha bernapas melalui celah masker dan membuat fungsi masker menjadi enggak optimal.
Ketika kita batuk atau bersin, tetesan atau droplet juga akan berada di sekitar masker atau menetes melalui bawah masker.
Selain itu, jika masker plastik atau kulit tersebut terlalu ketat untuk bernapas, itu akan menahan aliran udara dan membahayakan pemakai.
Masker Rajutan Renggang
Jika masker kita dapat menembuskan cahaya, maka CDC menyarankan untuk enggak memakainya.
Sama seperti masker yang enggak pas, masker yang terlalu renggang atau berbahan rajut masih memungkinkan droplet melewati celah-celahnya dan menginfeksi pengguna.
Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama.
Baca Juga: Cara Memakai dan Menyimpan Masker yang Benar! Jangan Dikalungkan!
Masker Satu Lapis
CDC menyarankan untuk seenggaknya menggunakan masker tiga lapis.
Masker tiga lapis cenderung lebih mungkin menyaring partikel daripada hanya satu lapis.
Untuk masker tiga lapis, lapisan paling dalam terbuat dari bahan penyerap tetesan, lapisan filter tengah, dan lapisan luar terbuat dari bahan tahan air.
Masker Dengan Katup Atau Ventilasi Pernapasan
Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan memang dapat mempermudah kita bernapas.
Namun masker tersebut enggak membantu mengehentikan penyebaran virus corona.
Malah, masker ini memungkinkan tetesan pernapasan keluar dari masker dan menginfeksi orang lain.
Scarf
Masker atau penutup kepala lainnya seperti balaclava digunakan untuk menghangatkan, bukan untuk menangkal virus COVID-19.
Apalagi, scraf umumnya dibuat menggunakan material rajut longgar yang enggak cocok untuk mencegah penyebaran virus corona.
Jadi, ini sama saja seperti kira mengenakan masker yang enggak pas karena enggak efektif menyaring droplet dan perlu sering dibetulkan.
Tapi kita masih bisa menggunakannya di luar masker, kok.
(*)
Baca Juga: Sepele, Tapi 8 Kesalahan Saat Pakai Masker Ini Sering Kita Lakukan!