Akurasi Studi
Meski demikian, studi yang dimaksud memang diakui peneliti masih memiliki keterbatasan.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, mereka menilai penelitian tersebut perlu diulang pada demografi yang lebih luas.
Di samping itu, para peneliti juga enggak memperhitungkan faktor-faktor seperti olahraga, stres dan depresi yang mungkin bisa berdampak terhadap pola makan dan berat badan seseorang.
Meski begitu, studi tersebut sudah menyertakan pertimbangan lainnya, seperti waktu makan, kebiasaan makan, hingga faktor gaya hidup, seperti pola tidur serta kebiasaan merokok dan minum.
(*)
Baca Juga: Gampang Banget, Ini 3 Cara Ampuh Mengatasi Kantuk Saat Belajar!