Refluks Asam Lambung
Kita mungkin bertanya-tanya bagaimana gejala refluks asam lambung bisa disangka serangan jantung dan menyebabkan sakit di dada.
Gastroesophageal reflux atau refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, tabung yang menghubungkan antara tenggorokan dan perut kita.
Asam lambung bersifat sangat asam dengan pH sekitar dua sehingga menimbulkan sensasi terbakar di belakang tulang dada kita.
Kita memang enggak perlu khawatir apabila asam lambung sesekali naik, tapi jika mengalaminya dua kali dalam seminggu atau lebih, mungkin kita memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Jika enggak diobati, GERD dapat menyebabkan asma, dada sesak, dan kondisi yang disebut Barrett esophagus, yang dapat meningkatkan peluang kita untuk mengembangkan jenis kanker langka.
Ketegangan Otot
Olahraga atau gerak otot dada berlebihan bisa menyebabkan ketegangan yang kerap disalahartikan sebagai serangan jantung.
Jika kita menekan dinding dada dan rasanya lumayan menyakitkan, itu lebih mungkin disebabkan oleh cedera muskuloskeletal daripada disebabkan oleh jantung.
Jadi kita juga harus berhati-hati dan menghindari cedera pada otot dada akibat gerakan berlebihan terutama saat berolahraga, ya.
Kostokondritis
Diperkirakan, 13-36% orang dewasa yang datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri dada akut didiagnosis kostokondritis atau kondisi inflamasi saat tulang rusuk bertemu dengan tulang rawan.
Penyebab kostokondritis bervariasi, mulai dari cedera dada hingga infeksi virus.
Biasanya, orang dengan kostokondritis akan merasa semacam ada tekanan pada dinding dadanya, mirip dengan tegang otot dada dan daerah yang ditekan terasa lunak.
Jika kita memiliki kostokondritis, rasa sakit biasanya hilang dalam beberapa hari atau minggu dan kita boleh minum obat penghilang rasa sakit yang dijual di apotek untuk meringankannya.
Baca Juga: 4 Tanda Sepele Ini Sebenarnya Menunjukkan Jantung Kita Bermasalah!