Bisa Lebih Serius dari Serangan Jantung, Ini 7 Penyebab Nyeri Dada!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 4 Februari 2021 | 19:46 WIB
Sakit dada (medicalnewstoday.com)

CewekBanget.ID - Kejadian dada terasa sakit kerap dikaitkan dengan gejala serangan jantung.

Padahal, bisa jadi hal itu disebabkan kondisi lain seperti memaksa otot dada bergerak berlebihan hingga hal lain yang justru bisa jadi jauh lebih serius.

Yang jelas, kalau kita mengalami nyeri dada dan enggak tahu penyebabnya, segera hubungi dokter ya, girls.

Bisa jadi salah satu dari 7 gejala berikut ini yang menyebabkan kita kerap mengalami sakit di bagian dada.

Baca Juga: Bukan Cuma Penyakit Jantung, Ini 4 Alasan Kenapa Dada Terasa Sakit

Refluks Asam Lambung

Ilustrasi penyakit lambung

Kita mungkin bertanya-tanya bagaimana gejala refluks asam lambung bisa disangka serangan jantung dan menyebabkan sakit di dada.

Gastroesophageal reflux atau refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, tabung yang menghubungkan antara tenggorokan dan perut kita.

Asam lambung bersifat sangat asam dengan pH sekitar dua sehingga menimbulkan sensasi terbakar di belakang tulang dada kita.

Kita memang enggak perlu khawatir apabila asam lambung sesekali naik, tapi jika mengalaminya dua kali dalam seminggu atau lebih, mungkin kita memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Jika enggak diobati, GERD dapat menyebabkan asma, dada sesak, dan kondisi yang disebut Barrett esophagus, yang dapat meningkatkan peluang kita untuk mengembangkan jenis kanker langka.

 

Ketegangan Otot

Olahraga atau gerak otot dada berlebihan bisa menyebabkan ketegangan yang kerap disalahartikan sebagai serangan jantung.

Jika kita menekan dinding dada dan rasanya lumayan menyakitkan, itu lebih mungkin disebabkan oleh cedera muskuloskeletal daripada disebabkan oleh jantung.

Jadi kita juga harus berhati-hati dan menghindari cedera pada otot dada akibat gerakan berlebihan terutama saat berolahraga, ya.

Kostokondritis

Diperkirakan, 13-36% orang dewasa yang datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri dada akut didiagnosis kostokondritis atau kondisi inflamasi saat tulang rusuk bertemu dengan tulang rawan.

Penyebab kostokondritis bervariasi, mulai dari cedera dada hingga infeksi virus.

Biasanya, orang dengan kostokondritis akan merasa semacam ada tekanan pada dinding dadanya, mirip dengan tegang otot dada dan daerah yang ditekan terasa lunak.

Jika kita memiliki kostokondritis, rasa sakit biasanya hilang dalam beberapa hari atau minggu dan kita boleh minum obat penghilang rasa sakit yang dijual di apotek untuk meringankannya.

Baca Juga: 4 Tanda Sepele Ini Sebenarnya Menunjukkan Jantung Kita Bermasalah!

Herpes Zoster

Ini lebih mungkin menyerang orang dewasa berusia di atas 50 tahun, tapi enggak salah jika kita pengin tahu lebih lanjut tentang herpes zoster yang menyebabkan nyeri dada.

Virus varicella-zoster penyebab cacar air yang biasa dialami anak-anak bisa aktif kembali bertahun-tahun setelah penderita dinyatakan sembuh.

Biasanya, virus ini aktif ketika orang berusia 59 tahun atau lebih dan menyebabkan penyakit bernama herpes zoster, dengan gejala awal gatal dan kulit terasa panas seperti terbakar.

Jika bagian dada ikut terpengaruh, mungkin saja kita mengiranya sebagai serangan jantung.

Beberapa hari kemudian, gejala lain berupa ruam dan kulit melepuh akan muncul.

Obat antivirus dapat mengurangi rasa sakit dan memperpendek durasi gejala, tetapi hanya jika kita meminumnya dalam waktu enggak lebih dari 72 jam sejak ruam muncul.

Jika sudah terlambat, dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lain.

Perikarditis

Jika kita sedang berjuang melawan infeksi virus selama beberapa hari terakhir ini, lalu tiba-tiba bangun dengan rasa tajam dan nyeri menusuk di dada, mungkin itu perikarditis, peradangan di lapisan jaringan yang mengelilingi hati kita.

Infeksi pernapasan sering menjadi penyebabnya.

Selain itu, gangguan autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis juga bisa jadi penyebab lainnya.

Meskipun perikarditis biasanya jinak, ini benar-benar dapat memengaruhi kualitas hidup kita.

Untuk diagnosis, dokter mungkin mengadakan pemeriksaan CT scan, EKG, atau x-ray; perikarditis kita akan dibersihkan dan kita diminta istirahat dalam beberapa hari atau minggu sambil minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk membantu meredakan peradangan.

Baca Juga: Alasan Enggak Boleh Begadang: Penyakit Jantung dan 6 Efek Lain yang Berbahaya!

Pankreatitis

Hanya karena nyeri dada enggak selalu berarti serangan jantung, bukan terkait tidak berarti itu enggak berbahaya, lho!

Salah satu contoh, pankreatitis atau peradangan mendadak akut di pankreas, yang terletak tepat di belakang perut. 

Sakit perut yang intens dapat menjalar hingga ke dada dan dapat terasa mendalam serta intens.

Jika kita curiga terkena pankreatitis, kita harus mendapatkan perawatan medis segera dan mungkin harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari untuk mendapatkan antibiotik, cairan IV, dan obat lainnya.

Mungkin dokter juga akan melakukan tes darah dan tes lain seperti CT scan atau USG perut.

Penyakit Arteri Koroner

Penyakit arteri koroner atau coronary aertery desease (CAD) adalah jenis penyakit jantung yang disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang memasok darah ke jantung.

Tersumbatnya aliran darah bisa menyebabkan nyeri dada.

CAD dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, juga berkontribusi terhadap gagal jantung dan aritmia.

Ingat girls, apa pun dugaan penyebabnya, segera periksakan diri ke dokter jika kita mengalami sakit dada terus-menerus sebab kita enggak tahu apakah itu akan berakibat fatal atau enggak.

Jangan menunda-nunda, ya! Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan yang terlambat.

(*)

Baca Juga: Hidup Enggak Sehat & 5 Hal yang Ternyata Bikin Sukses Jadi Tertunda!