GERD Beda Dengan Maag. Ketahui Bahaya dan Cara Mengobatinya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 13 Februari 2021 | 17:14 WIB
Gejala maag (hellosehat.com)

CewekBanget.ID - Gastroesophageal reflux disease atau lebih dikenal dengan GERD seringkali disamakan dengan penyakit maag karena gejalanya sekilas mirip, yaitu nyeri dan asam lambung.

Padahal, GERD dan penyakit maag memiliki perbedaan, mulai dari kondisi hingga gejala yang dialami penderitanya. 

Ketahui perbedaannya dulu yuk girls, agar kita paham bagaimana cara tepat menanganinya!

Baca Juga: Waspadai GERD dan 6 Masalah Kesehatan Ini Saat Berpuasa Ramadhan!

GERD

Secara umum, GERD adalah penyakit yang diakibatkan refluks asam lambung di kerongkongan, sedangkan maag adalah kondisi peradangan yang terjadi di bagian lambung.

Gejala khas GERD biasanya berupa rasa panas di dada atau kita kenal dengan sebutan heartburn, serta rasa pengin muntah atau makanan berbalik.

Gejala lain yang enggak spesifik adalah sesak napas mirip asma, batuk kronis, perubahan suara, dan radang tenggorokan.

Sedangkan untuk penyakit maag, gejala yang paling utama adalah rasa nyeri di ulu hati dan kiri atas.

 

Penyebab GERD

Perubahan gaya hidup yang serba cepat dan praktis, termasuk pola makan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, berkontribusi pada peningkatan kasus GERD.

GERD juga dipicu oleh pola makan yang berlebihan, konsumsi makanan yang mengandung lemak, kebiasaan merokok, dan obesitas.

Mengonsumsi makanan dengan porsi banyak secara langsung bisa memicu GERD.

Pencetus lain dari GERD adalah minuman berkafein seperti kopi dan stres psikologis karena pekerjaan atau masalah hidup sehari-hari.

Umumnya penyakit GERD enggak berakibat fatal; namun pada pasien yang memiliki penyakit jantung, GERD harus diwaspadai. 

GERD bisa memicu detak jantung yang terlalu cepat jika terjadi terus menerus.

Baca Juga: Asam Lambung Naik, Ini 5 Cara Menurunkannya Tanpa Minum Obat!

Pengobatan GERD

Dalam beberapa kasus GERD, diperlukan tindakan endoskopi atau pemeriksaan rongga tubuh guna mengetahui kondisi pasien. 

Jika disertai penurunan berat badan, GERD sering kambuh dan terjadi muntah atau mual; sebaiknya dilakukan endoskopi saluran cerna.

Dengan melakukan endoskopi, dokter akan bisa melihat apakah ada peradangan, luka, atau hal lain pada pasien.

Ada kasus GERD berat yang menyebabkan iritasi di kerongkongan bisa berpotensi menjadi kanker kerongkongan atau kanker esofagus. Kondisi tersebut bisa ditentukan dari endoskopi.

Pasien dengan penyakit GERD bisa disembuhkan, namun untuk pengobatan, pasien harus mengikuti petunjuk dokter.

Dengan pengobatan yang tepat, kemungkinan GERD kembali kambuh akan sangat ringan dan kecil.

Tapi tentunya enggak bisa hanya dengan diobati ya girls, pasien juga harus mengubah pola makan dan gaya hidupnya.

(*)

Baca Juga: Bisa Bermakna Buruk, 6 Bunga Ini Enggak Cocok untuk Hari Valentine!