CewekBanget.ID - Menangis karena sakit saat terjatuh, sedih saat baru putus, kesal saat menonton drama, atau akibat menertawakan konten lucu mungkin sudah biasa.
Tapi kadang kita bisa saja tiba-tiba merasakan dorongan pengin menangis tanpa alasan tertentu dan mood kita segera berubah.
Kira-kira apa saja yang bisa menjadi penyebabnya, ya?
Baca Juga: Selain Mengurangi Stres, Apa Saja Manfaat Menangis Bagi Kesehatan?
Menstruasi
Seperti yang kita tahu, kita kerap mengalami perubahan hormonal selama periode menstruasi dan menyebabkan sejumlah gejala fisik dan emosional, termasuk dorongan untuk menangis tiba-tiba.
Melansir Medical News Today, sebuah studi pada 2013 melaporkan bahwa sebanyak 75% cewek pada usia reproduktif mengalami sindrom pre-menstruasi (PMS).
Selain menangis, sejumlah gejala PMS lainnya antara lain depresi atau perasaan sedih, ketegangan atau kecemasan, perasaan kesal atau enggak berdaya, dan perubahan mood.
Baca Juga: Gejala Mirip, Apa Bedanya Antara Anxiety Attack dan Panic Attack?
Burnout
Kelelahan fisik dan mental berlebihan hingga menyebabkan stres dikenal juga sebagai burnout.
Hal itu dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosi negatif mereka, sehingga terjadi ledakan emosi dan dorongan untuk menangis.
Burnout juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi, kemarahan, insomnia, kelelahan, nafsu makan hilang, dan sebagainya.
Kecemasan
Kecemasan dapat menimbulkan gejala seperti rasa takut berlebih dan kepanikan.
Selain itu, kecemasan bisa membuat kita merasa enggak berdaya dan di luar kendali; perasaan ini bisa memicu kita untuk menangis, meski kita enggak tahu persis alasannya.
Kadang kita juga dapat merasakan gejala kecemasan lainnya seperti nervous, perasaan berada dalam bahaya, napas memburu, gemetar, dan kesulitan tidur.
Depresi
Lebih parah dari kecemasan, depresi bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Orang yang depresi cenderung lebih mudah menangis dibanding kebanyakan orang lainnya.
Gejala depresi yang bisa memicu tangisan antara lain kemarahan, perasaan bersalah dan tanpa harapan, kepercayaan diri rendah, masalah tidur, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ternyata Menangis Bisa Hilangkan Jerawat! Cek Dulu 3 Fakta Ini!
Pseudobulbar Affect (PBA)
Pseudobulbar Affect (PBA) adalah kondisi neurobiologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis.
Nama lain dari kondisi ini antara lain emosi labil, refleks menangis, atau gangguan ekspresi emosional yang enggak disengaja.
PBA terjadi karena hubungan beberapa bagian otak yang mengatur emosi dan refleks manusia terputus.
Hal tersebut dapat menyebabkan disregulasi emosional sehingga kita dapat menangis, marah, atau tertawa tanpa terkendali.
(*)