Fakta Varian Baru Vaksin AstraZeneca yang Baru Tiba di Indonesia

By Tiara Harum Pramesti, Selasa, 9 Maret 2021 | 14:45 WIB
Ilustrasi penyuntikkan vaksin (sciencenewsforstudents.org)

Metode ini juga sering digunakan dalam pengembangan vaksin polio atau flu. 

Tujuan penggunaan inactivated virus adalah memicu sistem kekebalan tubuh pada terhadap virus, tanpa menimbulkan respon penyakit serius. 

Sedangkan vaksin AstraZeneca-Oxford adalah vaksin vektor adenovirus simpanse.

Artinya, vaksin ini diambil dari virus yang biasanya menginfeksi simpanse, kemudian dimodifikasi secara genetik. 

Modifikasi ini bertujuan menghindari kemungkinan konsekuensi munculnya penyakit pada manusia. 

Baca Juga: Kuota Belajar Dihentikan Mei 2021, Sambut Gelombang Vaksin Guru dan Pengajar

Virus modifikasi AstraZeneca-Oxford ini membawa sebagian dari Covid-19 coronavirus yang disebut protein spike. 

Ketika disuntikan dan masuk ke sel manusia, akan memicu kekebalan terhadap protein spike, sehingga hasilkan sel memori yang mampu mengenali virus penyebab Covid-19. 

Tingkat keberhasilan (Efikasi)

Vaksin CoronaVac buatan Sinovac mempunyai efikasi sebesar 65,3% di Indonesia.

"Vaksin Sinovac yang diuji di Indonesia hasilnya per tanggal 9 Januari 2021 memiliki keamanan baik, imunogenesitas 99 persen, dan efikasi vaksin 65,3 persen,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil kepada Kompas.com. 

Sementra data menyebutkan, di negara Turki Sinovac mencapai efikasi 91,25%.