Otoritas vaksinasi Jerman menegaskan, suntikan vaksin AstraZeneca hanya boleh diberikan kepada orang berusia di bawah 65 tahun.
Sedangkan prioritas usia penerima vaksin CoronaVac ada di kisaran 18-59 tahun.
Namun di Indonesia sendiri, Sinovac telah mendapat izin Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diberikan pada masyarakat dengan usia lansia mulai 60 tahun dan diatasnya.
Efek samping
Vaksin Sinovac meiliki gejala efek samping semacam pegal dan nyeri pada titik suntikan, dan sering juga rasa gatal serta kantuk dialami penerima vaksin.
Sedangkan untuk vaksin baru AstraZeneca memiliki gejala umum dan gejala jarang pada penerimanya.
Gejala umum dapat ditandai dengan gatal atau memar di area suntikan, rasa lelah, menggigil bahkan sakit kepala, mual, dan nyeri otot badan.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Vaksin Nusantara Diproduksi dan Jadi Alternatif Pasien Kanker
Kemudian gejala yang ditemukan pada 1 banding 10 orang antara lain; bengkak hingga benjol di tempat suntikan, demam, muntah atau diare, radang tenggorokan, pilek hingga batuk.
Gejala paling jarang namun mungkin muncul diantaranya; napsu makan turun, sakit perut, kelenjar getah bening membesar, keringat berlebih, kulit gatal hingga ruam.
(*)