Siklus Pre-Menstruasi dan 3 Faktor Penyebab Payudara Terasa Nyeri!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 10 Maret 2021 | 13:00 WIB
Payudara (patient.info)

CewekBanget.ID - Payudara kita mungkin kadang terasa sakit dan ngilu.

Kondisi tersebut bisa membuat kita cemas dan mengira-ngira penyebabnya.

Kira-kira apa saja ya, yang bisa menjadi faktor penyebab payudara terasa nyeri?

Baca Juga: 4 Jenis Kanker Payudara Berdasarkan Reseptor yang Harus Diketahui!

Faktor Hormonal

Salah satu penyebab utama payudara terasa nyeri adalah siklus reproduksi bulanan pada cewek.

Biasanya hal ini ditandai dengan nyeri yang terasa ngilu dan berat, payudara terasa membengkak, dan memengaruhi kedua bagian payudara hingga area ketiak.

Nyeri payudara ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen dan progesteron di tubuh kita.

Biasanya hal ini dipicu oleh pubertas, siklus pre-menstruasi (PMS), serta masa menyusui dan menopause bagi perempuan dewasa.

Nyeri karena faktor yang satu ini akan mereda setelah siklus selesai.

 

Ketidakseimbangan Asam Lemak

Jenis asam ini kerap ditemukan pada minyak nabati dan hewani.

Ketika jumlah asam lemak enggak seimbang di sel-sel tubuh kita, payudara akan menjadi lebih sensitif terhadap hormon.

Untuk meredakan gejala tersebut, coba kurangi asupan minyak tersebut dan diet tinggi karbohidrat.

Baca Juga: Khusus Buat Cewek, Begini Caranya Memilih Ukuran Bra yang Tepat!

Kista Payudara

Seiring bertambahnya usia perempuan, jaringan payudara akan berganti menjadi lemak.

Nah, efek sampingnya, kista dan jaringan berserat lainnya akan ikut berkembang.

Kondisi ini juga diketahui sebagai perubahan fibrokistik atau fibrokistik jaringan payudara.

Fibrokistik payudara bisa menyebabkan nyeri meski enggak selalu demikian kasusnya.

Baca Juga: Ahli: Bukan Cuma Fisik, Kanker Payudara Juga Pengaruhi Psikis Pasien

Nyeri Payudara Extramammary

Meski rasanya datang dari payudara, sebetulnya nyeri yang satu ini berasal dari lokasi lain di sekitar payudara.

Nyeri payudara yang satu ini bisa disebabkan oleh aktivitas berat seperti mengangkat beban.

Nyeri dapat mereda setelah kita beristirahat, menggunakan obat-obatan nonsteroid anti-inflamasi (NSAIDs), dan kadang suntik kortison.

 

(*)