CewekBanget.ID - Vaksin memang jadi salah satu cara dunia untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat terhadap penyebaran virus corona yang makin masif.
Buat kita yang sudah pernah terkena virus corona, alias penyintas covid-19, kita memang tetap membutuhkan dosis vaksin, walaupun hanya boleh divaksin setelah 3 bulan sembuh total dari virus corona.
Ini karena tubuh masih punya imunitas untuk melawan virus corona apabila tubuh tak sengaja terpapar lagi virus corona dalam waktu singkat setelah sembuh.
Namun studi terbaru menyatakan kalau seorang penyintas covid-19 kemungkinan cukup menerima satu dosis vaksin aja, lho!
Baca Juga: Bahaya! Jangan Konsumsi Obat-obatan Ini Sebelum Suntik Vaksin Corona
Dilansir dari Kompas.com, studi yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine mengungkapkan bahwa penyintas Covid-19 kemungkinan hanya membutuhkan satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
Para peneliti di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai, Amerika Serikat mengatakan bahwa orang yang pernah terinfeksi virus corona, telah menghasilkan respons imunologis.
Kekebalan ini, kata peneliti, serupa dengan individu yang direkomendasikan mendapatkan dua dosis vaksin.
Sehingga, peneliti menilai, seperti dilansir dari Medical Xpress, Sabtu (3/4/2021), vaksinasi penyintas Covid-19, dinilai cukup diberikan satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
"Temuan kami memperluas penelitian dari studi yang lebih kecil yang dilaporkan di tempat lain dan mendukung strategi potensial untuk menyediakan satu dosis vaksin kepada orang dengan riwayat infeksi virus corona sebelumnya," kata Susan Cheng, MD, MPH, MMSc, profesor Kardiologi dan direktur Riset Kesehatan Masyarakat di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai.
"Pendekatan ini dapat memaksimalkan jangkauan pasokan vaksin yang terbatas, sehingga memungkinkan jutaan orang bahkan lebih banyak orang di Amerika Serikat untuk divaksinasi," imbuh Cheng.
Vaksin Covid-19 yang dipelajari pada studi ini adalah vaksin mRNA yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech.
Pada umumnya, vaksin virus corona biasanya diberikan dalam dua dosis, dengan interval jarak 21 hari dari suntikan pertama, untuk memberikan perlindungan penuh terhadap virus corona SARS-CoV-2.
Para peneliti di Cedars-Sinai sangat merekomendasikan dosis kedua dari vaksin Pfizer mungkin enggak diperlukan penyintas Covid-19 yang berhasil sembuh dari infeksi penyakit ini.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin COVID-19 Jangan Diunggah ke Media Sosial. Bahaya!
"Secara keseluruhan, individu yang telah pulih dari Covid-19 mengembangkan respons antibodi setelah satu dosis vaksin yang sebanding dengan yang terlihat setelah vaksinasi dua dosis yang diberikan kepada individu tanpa infeksi sebelumnya," kata Kimia Sobhani, Ph.D., direktur medis laboratorium inti klinis dan profesor Patologi dan Kedokteran Laboratorium di Cedars-Sinai.
Peneliti menambahkan tampaknya satu dosis penguat yang diberikan kepada orang yang sebelumnya terinfeksi menawarkan manfaat yang sama dengan dua dosis yang diberikan kepada orang yang belum terinfeksi.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan survei kepada 1.090 tenaga kesehatan di Cedars-Sinai Health System yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech.
Survei kepada penyintas Covid-19 dari kalangan tenaga medis ini, terkait infeksi virus corona sebelumnya dan gejala apa pun yang mungkin mereka alami setelah memperoleh suntikan dosis vaksin Pfizer.
Selanjutnya, tenaga kesehatan penyintas Covid-19 melakukan tes antibodi untuk mengukur respons sistem kekebalan mereka terhadap vaksinasi.
Kadar antibodi diukur pada tiga titik waktu, yakni sebelum atau hingga tiga hari setelah dosis pertama, dalam tujuh hingga 21 hari setelah dosis pertama, dan dalam tujuh hingga 21 hari setelah dosis kedua.
Tim peneliti, dari survei itu telah mengidentifikasi 35 orang dengan infeksi virus corona sebelumnya yang telah menerima satu dosis vaksin dan 228 orang tanpa infeksi sebelumnya yang telah menerima kedua dosis vaksin tersebut.
Berdasarkan tes antibodi, tim menemukan bahwa tingkat dan respons antibodi spesifik virus corona serupa pada kedua kelompok ini.
Gejala pasca-vaksin lebih menonjol pada penyintas Covid-19 yang telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer, tetapi terdapat gejala serupa di antara kedua kelompok setelah dosis kedua.
Para peneliti mengatakan penelitian mereka memiliki keterbatasan, sehingga masih diperlukan lebih banyak studi untuk memandu kebijakan vaksin Covid-19.
Mereka mencatat bahwa mereka mengukur tingkat antibodi hanya hingga 21 hari setelah setiap dosis vaksin.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa tindak lanjut jangka panjang kemungkinan akan dapat memberikan data tambahan yang informatif, terutama mengenai durasi kekebalan yang diperoleh dari menerima vaksin dosis tunggal versus dosis vaksin ganda.
Dalam studi ini, mereka juga mencatat bahwa sampel kohort yang lebih besar akan diperlukan untuk memeriksa perbedaan antar subkelompok demografis dan klinis yang diketahui menunjukkan variasi dalam respons antibodi setelah vaksinasi.
Lebih banyak penelitian juga diperlukan untuk menentukan apakah hasil yang terlihat setelah satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech untuk penyintas Covid-19 mungkin juga berlaku untuk vaksin SARS-CoV-2 lainnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Ada Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19! Kok Bisa?
(Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyintas Covid-19 Mungkin Hanya Butuh Satu Dosis Vaksin, Studi Jelaskan"
(*)