Apa Itu YOLO dan FOMO? Bikin Sulit Mengatur Keuangan Bagi Remaja, Nih!

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 7 Mei 2021 | 09:20 WIB
Ilustrasi YOLO dan FOMO yang membuat remaja sulit mengatur keuangan (freepik.com)

CewekBanget.ID - Girls, apakah kita sudah mulai merasa sulit mengatur keuangan di usia remaja sekarang ini?

Hmm, jangan-jangan kesulitan mengatur keuangan bagi kita yang masih remaja disebabkan oleh YOLO dan FOMO, nih!

Meski YOLO dan FOMO merupakan 2 istilah yang berbeda, kedua prinsip ini membuat remaja cenderung lebih konsumtif demi kepuasan diri sendiri dan mengikuti tren, sehingga mengatur keuangan jadi hal yang sulit untuk dilakukan.

Kepoin dulu yuk, definisi YOLO dan FOMO supaya kita enggak kelabakan saat harus mengatur keuangan untuk kebutuhan di masa depan!

Baca Juga: Merasa FOMO dan Kecanduan Media Sosial? Gini 5 Cara Mengatasinya!

YOLO

Ilustrasi belanja online

YOLO atau 'You Only Live Once' adalah prinsip kalau kita bebas melakukan apa saja tanpa harus memikirkan konsekuensi jangka panjang karena kita 'hanya hidup satu kali'.

Misalnya nih, kita langsung membeli tiket pesawat untuk memenuhi rencana travelling karena kita merasa kesempatan enggak datang 2 kali.

Atau kita melihat barang yang ada di wishlist kita dijual di pasaran dan kita segera membelinya meski dengan harga sangat tinggi atau enggak masuk akal, hanya karena barang tersebut cukup sulit untuk ditemukan dan belum tentu kita bisa menemukannya lagi nanti.

 

FOMO

Ilustrasi FOMO

Nah, sementara itu, FOMO atau 'Fear of Missing Out' adalah prinsip yang timbul akibat gengsi atau kecenderungan untuk mengikuti tren.

Dilansir dari techtimes.com, FOMO biasanya banyak dialami remaja akibat pengaruh media sosial, nih.

Kita bisa mengenali kecenderungan FOMO ketika misalnya kita melihat teman update kalau doi baru saja membeli tas terbaru yang banyak dipakai orang belakangan ini, lalu kita merasakan dorongan untuk membeli tas yang sama karena enggak mau ketinggalan tren.

Padahal bisa jadi sebetulnya kita sedang enggak butuh tas baru, atau tas yang hits tersebut sebenarnya biasa saja dan enggak cocok dengan kebutuhan kita sehari-hari.

Atau kalau kita sering ikut nongkrong di kafe bersama teman-teman dan membeli segelas kopi seharga 40 ribuan Rupiah hampir setiap hari, ini juga bisa termasuk FOMO, lho!

Baca Juga: Kemandirian Finansial Buat Perempuan Ternyata Super Penting. Bikin Kita Lebih Tangguh!

Dampak YOLO dan FOMO

Fyi, kebiasaan-kebiasaan YOLO dan FOMO sangat berisiko membuat kita lebih boros secara sadar atau enggak sadar.

Secara psikologis, kedua prinsip ini membuat kita lebih konsumtif dan kerap menimbulkan perasaan negatif apabila kita enggak bisa memenuhinya.

Selain itu, kita jadi kurang mempertimbangkan tunjangan finansial untuk masa depan kita sendiri karena terlalu sibuk membuat pengeluaran untuk saat ini.

Jadi kita kesulitan menabung atau berinvestasi, deh!

Baca Juga: 5 Aplikasi Kelola Keuangan yang Bermanfaat Untuk #Girls4TheFuture!

Lebih parah lagi kalau kita sampai menganggap perilaku YOLO dan FOMO sebagai sesuatu yang wajar dan harus dilakukan.

Akibatnya, keuangan kita jadi jebol demi membeli 'pengalaman' yang enggak seimbang dengan penghasilan yang kita miliki.

Bahkan, kecenderungan untuk menggunakan kartu kredit atau memulai pinjaman online demi memenuhi YOLO dan FOMO juga sangat mungkin terjadi.

Duh, jangan sampai kita seperti itu ya, girls! Cukup jalani hidup sesuai alur masing-masing dan sebaiknya pikirkan kondisi keuangan di masa depan.

Menabung dan berinvestasi adalah dua langkah finansial terbaik yang bisa kita mulai sejak usia remaja.

Kita pasti bisa mendapatkan apa yang kita inginkan pada kesempatan dan kondisi yang lebih baik suatu hari nanti kok, jadi jangan melakukan segalanya hanya demi diri sendiri dan mengejar tren, ya!

 

(*)