Benarkah Cahaya Biru dari Gadget Berbahaya Bagi Mata? Gini Kata Ahli!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 22 Mei 2021 | 11:20 WIB
Ilustrasi sakit mata karena main handphone (howtogeek.com)

CewekBanget.ID - Dengan kegiatan yang saat ini banyak menggunakan gadget, rasanya kita sulit menghindari paparan cahaya biru (blue light).

Enggak cuma dari gadget, lampu neon dan LED serta matahari juga memancarkan cahaya biru yang konon berbahaya bagi mata.

Benarkah berbahaya? Memangnya seperti apa sih, kerusakan yang bisa terjadi kalau mata kita terlalu sering terpapar cahaya biru?

Baca Juga: Jangan Sampai Nonton Televisi Sampai Ketiduran, Ini Akibatnya!

Kerusakan Mata Akibat Cahaya Biru

Sebetulnya para ahli mengaku, enggak ada yang tahu dengan pasti intensitas kerusakan yang mungkin terjadi pada mata akibat cahaya biru. 

 

Belum ada penelitian pada manusia yang mendokumentasikan kerusakan retina akibat cahaya biru.

Untuk alasan ini, kita cenderung melakukan kesalahan dan terlalu berhati-hati membatasi paparan cahaya biru ke mata kita.

Fyi, enggak semua cahaya biru yang ada berbahaya bagi mata.

Malah, kita juga membutuhkan sejumlah cahaya biru untuk mengatur ritme sirkadian normal, meningkatkan kewaspadaan dan memori, dan mencegah perkembangan miopia.

Sementara itu, kekurangan cahaya biru akan membuat perubahan seperti depresi di otak.

Baca Juga: Bahaya Cahaya Biru Berlebihan dari Gadget dan LED, Dapat Merusak Mata!

Jangan Berlebihan

 

Nah, yang harus kita khawatirkan adalah eksposur yang berlebihan dan berkepanjangan. 

Karena retina kita enggak dapat memblokir cahaya biru sama sekali, dibutuhkan lensa dan layar khusus.

Cahaya biru menempati panjang gelombang 400-490 nm, dan warna kuning lensa penghalang cahaya biru menyaring panjang gelombang kurang dari 450 nm, sehingga mata lebih nyaman saat melihat perangkat digital untuk waktu yang lama.

Dampak paparan sinar biru dalam waktu lama adalah memengaruhi keluarnya hormon melatonin di malam hari dan mengganggu siklus tidur normal kita.

Oleh karena itu, sebaiknya kita kurangi penggunaan perangkat elektronik terutama pada malam hari agar tidur lebih nyenyak.

Gangguan ritme sirkadian alami, yakni proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam, dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

 

Ketegangan Mata

Kelelahan yang kita rasakan setelah melihat layar kita terlalu lama lebih berkaitan dengan ketegangan mata digital daripada kerusakan fisik yang disebabkan oleh paparan cahaya biru itu sendiri.

Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat layar mengurangi kedipan, yang menyebabkan mata kering, ketidaknyamanan, dan penglihatan kabur. 

Masalah ini diperburuk oleh pencahayaan yang buruk, seperti saat mengecek media sosial sambil tiduran di kamar yang redup.

Baca Juga: Postur Tubuh Memburuk Akibat PJJ dan WFH? Gini 3 Cara Memperbaikinya!

Hal penting yang harus diingat terkait kesehatan mata adalah mengambil jeda di antara waktu memandangi layar untuk bekerja maupun beraktivitas dengan internet.

Ada aturan 20-20-20 sederhana yang dapat kita ikuti nih, yakni dengan mengalihkan pandangan dari layar seenggaknya sekali setiap 20 menit, lalu melihat ke jarak 20 meter seenggaknya selama 20 detik.

 

 

(*)