CewekBanget.ID - Kita pernah enggak nih, merasa cemas atau takut kalau berpisah sebentar saja dengan ponsel kita?
Rasanya kita bakal ketinggalan berbagai hal kalau enggak mengecek ponsel.
Nah, ternyata ada istilah untuk kebiasaan ini, yaitu nomofobia.
Baca Juga: Yuk Cegah Penularan COVID-19 dengan Rajin Membersihkan Ponsel!
Ketakutan Lepas dari Ponsel
Situasi ketika kita terlalu kecanduan gadget dan ponsel menciptakan beberapa kondisi, misalnya saja phubbing yang diartikan sebagai sikap mengabaikan orang lain karena perhatiannya lebih tertuju pada ponsel yang dipegangnya.
Ada juga smombie (smartphone zombie) ketika seseorang akan menjadi mirip 'zombie' saat bersama ponselnya dan enggak peduli pada lingkungannya.
Yang paling banyak ditemui barangkali adalah nomofobia, atau fobia yang dirasakan saat tanpa ponsel dan disebut bisa sangat merusak kualitas hidup dan kesehatan.
Nomofobia
Nomofobia mengacu pada kecemasan karena enggak memiliki akses ke ponsel atau layanan ponsel, menurut Oxford English Dictionary yang secara resmi menambahkan kata tersebut pada tahun 2019.
Namun, kecemasan terkait ponsel bukanlah hal baru; istilah itu diciptakan pada 2008 berdasarkan survei yang dilakukan oleh UK Post Office untuk menentukan apakah ponsel menyebabkan kecemasan.
Meski begitu, nomofobia enggak dianggap sebagai kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis karena enggak tercantum dalam versi terbaru Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM), yang menjadi standar untuk menentukan kondisi kejiwaan.
Mengganggu Tidur
Nomofobia dikaitkan dengan gangguan tidur, kantuk di siang hari, dan kebiasaan tidur yang buruk.
Rupanya banyak orang memeriksa e-mail, SMS, atau berselancar di media sosial setelah mematikan lampu untuk tidur.
Ada beberapa orang yang melaporkan bahwa mereka khawatir akan ketinggalan sesuatu atau bahwa mereka enggak akan bisa mendapatkan bantuan atau menghubungi seseorang jika perlu.
Jika kita enggak bisa tidur tanpa melihat-lihat berita dan media sosial, terus mengaktifkan notifikasi sepanjang malam untuk memastikan enggak melewatkan apa pun, atau selalu meletakkan ponsel di telapak tangan, kita mungkin menderita nomofobia.
Selain itu, secara umum orang yang nomofobia juga akan cemas saat kehabisan baterai atau enggak bisa terhubung ke sinyal ponsel dan wi-fi.
Baca Juga: Bikin Video Biasa Jadi Sinematik Cukup Pakai Ponsel, Ini Fitur Rahasianya!
Mengatasi Nomofobia
Tips untuk membantu seseorang tidur nyenyak ternyata justru memicu stres pada orang nomofobia, lho!
Penelitian yang sama menunjukkan bahwa menyuruh seseorang untuk menempatkan ponsel mereka jauh dari kamar tidur cukup menimbulkan kecemasan sehingga tidur mereka akan terganggu.
Para ahli pun merekomendasikan strategi perilaku kognitif yang dapat membuat perpisahan dengan ponsel sedikit lebih mudah di malam hari.
Jika kita enggak dapat jauh dari ponsel saat tidur, gunakan pengaturan pada ponsel yang membatasi penggunaan.
Misalnya, aktifkan fungsi "do not disturb" dari waktu tidur hingga waktu kita hendak bangun.
Notifikasi akan dimatikan atau enggak akan menyala ketika kita menerima teks atau e-mail, dan kita enggak akan dapat menerima panggilan telepon, meskipun kita tetap dapat memprogram kontak darurat sehingga kita enggak akan melewatkan kabar yang benar-benar penting.
Segera cari bantuan profesional psikologi jika keterikatan pada ponsel mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, misalnya selalu mengantuk di siang hari, terbangun di malam hari untuk membaca notifikasi, atau orang di sekitar kita mulai mengeluhkan sikap kecanduan gadget yang rupanya kita alami.
(Dian Reinis Kumampung/Kompas.com)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nomophobia, Ketakutan Jika Tak Pegang Ponsel, Seperti Apa Tandanya?"
(*)