TikTok menyebut face print dan voice print akan dipakai sebagai acuan rekomendasi yang cocok bagi pengguna, hingga klasifikasi khusus.
"Kami dapat mengumpulkan informasi ini untuk mengaktifkan efek video khusus, untuk moderasi konten, untuk klasifikasi demografis, untuk konten dan rekomendasi iklan, dan untuk operasi non-identifikasi pribadi lainnya" lanjut TikTok.
Baca Juga: Punya Bisnis Brand Fashion di TikTok, Kontennya Harus Relevan
Meski begitu TikTok juga setuju untuk sertakan pilihan bagi para pengguna.
Kita bisa pilih atau enggak pilih untuk menyetujui aturan barunya.
Namun persetujuan itu hanya akan ada jika diharuskan oleh hukum yang berlaku.
(*)