CewekBanget.ID - Idealnya, keluarga adalah lingkungan sosial yang paling aman bagi kita.
Tapi berbagai alasan membuat beberapa orang mungkin enggak bisa memiliki keluarga ideal seperti itu dan malah membuat kita yang berada di dalam keluarga merasa tertekan hingga stres.
Anggota keluarga juga bisa muncul dengan karakteristik toxic atau 'beracun' dan membuat yang lainnya merasa enggak betah berada di sekitar orang tersebut, apalagi dengan kondisi seperti saat ini yang mau enggak mau membuat kita lebih sering berada bersama keluarga.
Kondisi keluarga yang toxic enggak hanya bikin kita atau anggota keluarga yang lain jadi enggak berkembang, tetapi juga bisa menghasilkan trauma.
Yuk, kenali tanda-tanda lingkungan keluarga yang toxic!
Baca Juga: Toxic Positivity: Pikiran Positif Ternyata Enggak Selalu Baik!
Enggak Nyaman
Kalau kita merasa enggak nyaman atau enggak suka berada di antara keluarga, terutama di sekitar anggota keluarga tertentu, mungkin hal itu karena sifat dan perilaku mereka.
Ada beberapa situasi yang bisa menjelaskan kita enggak suka berada di sekitar mereka dan pada saat tersebut memahami bahwa mereka sangat toxic, seperti keengganan untuk berinteraksi dengan mereka.
Perasaan enggak nyaman tersebut juga bisa timbul jika mereka kerap memberikan perlakuan yang bikin kita jengah atau risih, atau sering membuat kita merasa bersalah.
Hasilnya, kita jadi gampang cemas hanya dengan berada di sekitar mereka.
Ketegangan
Konflik di dalam keluarga adalah hal normal, namun jika kita memiliki anggota keluarga yang 'beracun', bahkan perbedaan sekecil apapun bisa berubah menjadi pertengkaran besar.
Kita enggak selalu bisa memprediksi bagaimana orang itu akan bereaksi terhadap pandangan kita, dan itu bisa memicu argumen.
Anggota keluarga yang toxic juga bisa melakukan gaslighting atau melemahkan kita dan selalu menganggap semua hal personal walaupun kita enggak bermaksud demikian.
Selain itu, kita pun cenderung malas beradu argumen dengan mereka karena kerap merasa dipermainkan atau dianggap enggak serius, bahkan lebih parah lagi jika mereka sudah menyerang karakter kita secara pribadi ketika sedang berdebat.
Enggak Saling Menghormati Pandangan Masing-Masing
Perbedaan pandangan dan keyakinan dalam suatu kelompok sosial adalah hal yang wajar, termasuk di dalam keluarga.
Tapi kalau anggota keluarga enggak menghormati dan melecehkan pandangan yang berbeda dari apa yang mereka yakini, hal itu menandakan karakter 'beracun' yang enggak seharusnya hadir dalam lingkungan keluarga, apalagi jika hal tersebut sudah membuat kita sakit hati dan merasa kecil.
Beberapa situasi yang mungkin terjadi dalam hal ini adalah mereka enggak menghormati identitas seksual atau gender kita, serta enggak menerima dan mengolok-olok pacar atau teman kita yang berasal dari ras atau agama lain.
Bahkan ada pula situasi ketika mereka justru bicara hal-hal jelek tentang kita di ruang publik atau media sosial.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Pernah Terjebak Toxic Relationship sama Mantannya
Terlalu Memprioritaskan Diri
Sebuah keluarga pastinya harus berjalan harmonis dan damai.
Tapi kalau semua itu dilakukan cuma demi memenuhi keinginan dan memprioritaskan anggota keluarga yang egois serta membuat kita merasa lelah dan enggak dihargai, berarti hal itu termasuk tanda-tanda keluarga toxic.
Anggota keluarga yang toxic cenderung jarang diminta pertanggungjawaban atas hal-hal yang mereka lakukan karena orang lain keburu segan atau malas berhadapan dengan mereka.
Selain itu, mereka juga sulit mengucapkan 'terima kasih' atau menunjukkan apresiasi terhadap kita dan anggota keluarga lain yang telah berkorban untuk mereka, juga mereka sering menyabotase rencana yang sudah ada dan mengecewakan kita akibat perilaku mereka terus-menerus.
Baca Juga: 11 Tanda Kita Berada di Dalam Hubungan yang Manipulatif! (Part 2)
Kasar
Kalau anggota keluarga gemar melanggar batas hingga bersikap manipulatif, gaslighting, bahkan mengancam untuk menyakiti kita, jelas hal itu adalah tanda-tanda kalau mereka 'beracun'.
Sikap kasar tersebut bisa menjadi bentuk bullying tersendiri dalam lingkungan keluarga, apalagi jika mereka bertingkah enggak menghormati batasan atau ruang pribadi kita, terlalu mengontrol dan mengkritik, serta sering mengancam kita secara fisik maupun verbal.
Alhasil, kita malah jadi lega jika mereka enggak berada di sekitar kita.
Jika kita memiliki anggota atau lingkungan keluarga toxic seperti itu, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya atau melapor ke pihak berwajib apabila sudah sampai mengganggu ketentraman dan keamanan kita ya, girls.
(*)