Hati-hati, 6 Jenis Celana Dalam Ini Bisa Bikin Vagina Kita Infeksi!

By Monika Perangin, Rabu, 16 Juni 2021 | 20:20 WIB
celana dalam (intisari online)

CewekBanget.ID - Kita mungkin enggak tahu atau sering lupa kalau celana dalam juga punya peran penting dalam menjaga kesehatan vagina. 

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di Obstetrics & Gynecology, menunjukkan bahwa mengenakan pakaian dalam yang enggak berbahan katun bisa membuat kita terkena infeksi jamur.

Bahkan, kain sintetis seperti poliester dan renda juga bisa mengganggu kesehatan vagina karena menahan panas dan kelembapan, yang bisa mengiritasi kulit, dan menciptakan lingkungan bagi bakteri atau jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.

Baca Juga: Sering Malas Ganti Celana Dalam? Waspada 4 Bahaya yang Mengintai!

"Kain yang bisa kita pakai adalah yang bisa membuat kulit kita bernapas dan memiliki kemampuan untuk mengurangi kelembapan," kata Jennifer Wider, MD, pakar kesehatan perempuan dan penulis The Savvy Woman Patient.

“Akibatnya, cewek yang memakai katun 100 persen memiliki lebih sedikit kemungkinan iritasi vagina dan infeksi jamur, "ujar dr Wider. 

Ini dia beberapa macam celana dalam yang bisa bikin vagina kita infeksi!

Ukurannya terlalu kecil

Celana dalam

Ukuran adalah hal yang sangat penting.

Bukan hanya karena kita enggak mau ada garis atau ceplakan celana dalam, tapi celana dalam yang ketat bisa bikin kulit kita jadi panas dan berkeringat.

Garis yang tercetak karena celana dalam kekecilan bisa bikin iritasi dan infeksi. 

Pada beberapa perempuan, pakaian dalam yang enggak pas bisa memicu gejala kondisi menyakitkan yang dikenal sebagai vulvodynia.

“Jika pakaian dalam kita terlalu ketat atau terlalu kecil, kemungkinan iritasi vagina dan vulva meningkat,” kata Dr. Wider.

Celana dalam yang kurang bersih

Celana dalam

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 di Mikrobiologi Terapan dan Lingkungan adalah bakteri dapat bertahan dari siklus cucian. 

Seiring waktu, bakteri yang bertahan bisa berdampak pada kesehatan vagina kita.

Hal ini meningkatkan peluang kita terkena infeksi jamur atau infeksi saluran kemih.

Baca Juga: Jangan Dipakai Lagi! Ini 5 Tanda Celana Dalam yang Udah Harus Dibuang!

Celana dalam dengan pewangi

celana dalam katun

Jangan sesekali mencuci celana dalam dengan pewangi, deh.

Kulit bagian bawah bisa menjadi sensitif dan mudah teriritasi oleh parfum yang digunakan untuk memberikan aroma segar pada deterjen cucian kita.

“Beberapa cewek lebih sensitif pada detergen yang mengandung pewangi yang bisa menyebabkan gatal dan iritasi atau bahkan rasa terbakar,” kata Dr. Wider.

"Hindari penggunaan deterjen beraroma kalau kita pernah mengalami reaksi alergi," tutup Dr. wider.

American Academy of Dermatology menyarankan untuk mencari yang berlabel hypoallergenic untuk mencuci celana dalam. 

 

 Memakai celana dalam model thongs

Celana dalam g-string

Memakai celana dalam model ini biar membuat bakteri perpindahan secara langsung karena garis yang ada di celana.

Hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada vagina. 

“Banyak thongs yang terbuat dari kain sintetis yang bikin kulit jadi enggak bisa bernapas dengan baik dan meningkatkan risiko iritasi dan infeksi," ujar Dr. wider.

 

Celana dalam bernoda

mirror.co.uk

Noda ini mungkin bisa berasal dari darah menstruasi atau flek yang kita alami. 

Noda dan flek ini bisa aja jadi tempat bakteri berkumpul dan membuat infeksi pada vagina kita. 

Celana dalam yang berkeringat

celana dalam

Saat berolahraga atau dalam keadaan panas, kita biasanya berkeringat hingga celana dalam kita menjadi lembap. 

Kombinasi hangat dan basah itu bisa mengiritasi kulit di bagian luar vagina kita yang menyebabkan peradangan.

Selain itu, bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan ragi yang bisa meningkatkan risiko intertrigo dan ruam yang dapat muncul di lipatan kulit yang disebabkan oleh gesekan, kurangnya sirkulasi udara, dan kelembapan.

Baca Juga: Gini 4 Cara Bersihkan Noda Kuning yang Menempel di Celana Dalam!

(*)