1. Membuat jurnal syukur
Pertama, kita bisa melatih sikap bersyukur dengan membaut jurnal yang berisi hal-hal yang kita syukuri setiap harinya.
Misalnya kita menuliskan 3 hal yang kita syukuri saat bangun pagi, atau 3 hal yang kita syukuri sebelum tidur malam.
Yup! hal yang kita syukuri pun enggak melulu hal-hal besar.
Baca Juga: Ini Manfaat Bikin Resolusi Tahun Baru dengan Bullet Journaling!
Hal-hal kecil seperti bersyukur karena cuaca hari ini cerah, atau bersyukur karena masih diberi kesehatan sehingga beraktivitas, bisa kita tuliskan.
Dengan menuliskannya, kita pun dapat membaca dan melihat kembali apa saja yang kita syukuri.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Shawn Anchor, peneliti kebahagiaan dan penulis "The Happines Advantage", cara ini terbilang ampuh melatih otak kita jadi lebih optimis.
2. Mengirimkan ucapan terima kasih
Mengucapkan/mengirimkan ucapan terima kasih pada orang lain atau orang terdekat.
Menurut Anchor, kita bisa menuliskan/mengucapkan pesan singkat tanpa terlalu banyak basa-basi.
Cara ini dapat mengubah tingkat kebahagiaan dan hubungan sosial kita, yang juga berdampak baik pada kesehatan.
Baca Juga: Ungkapan Hati Amanda Manopo Buat Mama: Terima Kasih Sudah Jadi Ibu yang Hebat!
3. Lihat kondisi sekeliling
Maksudnya, kita sebaiknya enggak berusaha terus-menerus membandingkan diri kita dengan orang yang sudah berada 'di atas'. Itu hanya akan membaut kita terus merasa kurang dan sedikit bersyukur.
Tapi coba lihat orang-orang disekeliling kita yang menjalani kehidupan yang lebih sulit dan penuh tantangan.
Hal ini perlahan-lahan akan membuat kita menyadari pentingnya mensyukuri hal-hal yang sudah kita miliki sampai saat ini.
Namun, hal ini enggak berarti kita serta-merta mengejek atau menghina orang yang lebih kesusahan, ya.