CewekBanget.ID - Masa remaja menuju dewasa adalah masa-masa ketika kita dihadapkan pada berbagai perasaan yang mungkin cenderung enggak nyaman.
Kita mungkin sering dilanda galau, cemas, dan takut setiap kali memikirkan hidup kita dan masa depan yang menanti kita.
Selain itu, kita juga mungkin merasa hidup kita sedang begitu terpuruk dan gelap.
Tapi kalau kita menemukan 4 hal ini dalam kegamangan kita terhadap kehidupan, ini tandanya hidup kita akan jadi lebih baik, lho.
Baca Juga: Harus Adaptasi, Gini Tips Remaja Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi!
Menyadari Hal yang Enggak Diinginkan
Kita biasanya tahu hal yang kita inginkan, tapi ketika hidup kita sedang berubah jadi lebih baik, salah satu tandanya adalah kita juga menyadari hal-hal yang enggak kita sukai atau inginkan.
Misalnya, kita menyadari betapa kita enggak menyukai kebiasaan belajar kita selama ini, atau teman-teman yang membuat kita lelah dan enggak bersemangat.
Ketika kita dapat melihat lebih jelas hal yang enggak kita sukai, kita juga dapat lebih jelas mengetahui hal yang harus kita lakukan untuk mengatasinya.
Baca Juga: Buku Jeda Sejenak: Ketika Kita Kehilangan Arah dan Pengin Bangkit
Emosional
Jangan salah, meluapkan emosi bisa jadi tanda kalau hidup kita sedang mengarah pada situasi yang lebih baik, lho!
Kalau biasanya kita memendam emosi yang dirasakan, kemampuan untuk mengungkapkannya adalah suatu kemajuan.
Ini dapat membuat kita merasakan sesuatu sesuai emosi yang tepat.
Merasa Tersesat
Perasaan hilang arah atau tersesat dalam hidup yang kita rasakan juga bisa jadi tanda kalau sebetulnya kita akan bertemu dengan kehidupan yang lebih baik.
Ini artinya, kita telah melepaskan diri dari gagasan lama mengenai bagaimana seharusnya hidup kita berjalan, atau seperti apa masa depan kita.
Hidup di masa kini memang akan membuat kita merasa 'hilang' sejenak, tapi kita pasti bisa beradaptasi nantinya, kok.
Baca Juga: Bukan Sekedar Series Bertahan Hidup, Ada 6 Isu Kemanusiaan yang Diangkat Squid Game!
Kesulitan adalah Cara Memahami Diri
Alih-alih melihat kesulitan sebagai musibah, kita jadi lebih bisa memandang kesulitan sebagai cara untuk dapat memahami diri kita sendiri.
Jadi, kita enggak lagi berupaya melawan trauma di masa lalu atau mengontrol segalanya sesuai kemauan kita.
Sebaliknya, kita jadi menyadari apa yang ada dalam lubuk hati terdalam kita.
(*)