CewekBanget.ID - Sebelum terlambat, kita harus mengetahui gejala awal suatu penyakit agar bisa melakukan tindakan lebih cepat sehingga enggak sampai membahayakan nyawa.
Enggak terkecuali gejala autoimun kulit.
Sayangnya, masih banyak dari kita yang menyepelekan bahkan enggak sadar sama gejala awal penyakit yang satu ini.
Simak penjelaan dokter spesialis kulit dan kelamin Klinik Pramudia, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV seperti yang dilansir dari Tibunnews.com.
Baca Juga: 7 Penyakit Ini Ternyata Bisa Dideteksi Lewat Kondisi Gigi. Termasuk Diabetes!
Kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun kulit seperti vitiligo, psoriasis, hingga urtikaria atau biduran belakangan semakin meningkat.
Menurut dr. Amelia, umumnya gejala autoimun kulit ini menunjukkan adanya bercak kemerahan maupun putih yang enggak cuma terjadi pada permukaan kulit, tetapi juga pada rambut dan kuku.
"Kadang disertai dengan lepuhan dan keterlibatan mukosa seperti mukosa mulut, mata, maupun kelamin," jelas dr. Amelia.
Penyakit autoimun kulit merupakan penyakit yang cenderung bersifat kronis jangka panjang dan sifatnya kambuhan.
Namun, dr. Amelia menegaskan bahwa penyakit autoimun kulit bukanlah penyakit yang menular.
Meski begitu, penyakit autoimun kulit ini bisa dialami seseorang karena didukung faktor genetik dari keluarganya yang memiliki penyakit serupa.
Faktor genetik ini merupakan faktor internal yang enggak bisa dimodifikasi.
Namun, penyakit autoimun kulit juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal yaitu gaya hidup.
Sehingga, jika seseorang menerapkan pola hidup sehat, maka ia bisa saja terhindar dari penyakit autoimun kulit.
"Secara eksternal, autoimun kulit ini bisa terjadi akibat faktor lingkungan seperti infeksi, obat-obatan, merokok, obesitas, dan paparan sinar UV yang berlebihan," jelas dr. Amelia.
Baca Juga: Ashanty Sakit Autoimun, Aurel Hermansyah Sampaikan Pesan Menyentuh: 'Semangat Mom!'
Ketika seseorang mengalami autoimun, sistem kekebalan tubuhnya akan mengenali sel tubuhnya sendiri sebagai benda asing dan berusaha untuk menyingkirkannya.
Penyakit autoimun dapat menyerang berbagai organ, termasuk sendi dan otot serta jaringan tubuh lainnya.
Nah, salah satu jaringan yang sering terkena gangguan autoimun adalah kulit.
Ada banyak jenis kondisi autoimun kulit, masing-masing memiliki keunikan terkait gejala yang ditimbulkan, penyebab spesifik, faktor risiko, serta cara diagnosis dan pengobatannya.
Namun, yang perlu diingat adalah autoimun kulit ini bisa mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, karena penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat kronis jangka panjang dan kambuhan.
Pengobatannya pun hanya bisa dilakukan untuk mengatasi peradangan dan mengendalikan sistem imun yang terlalu aktif, enggak bisa sembuh total.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala autoimun kulit sedini mungkin biar bisa segera ditangani sama dokter spesialis kulit ya, girls!
(*)
Baca Juga: Ibu Mikha Tambayong Meninggal Karena Autoimun, Ini Penyebabnya!