Beberapa sel dari lapisan vagina biasanya juga diambil pada saat yang bersamaan dengan pemeriksaan Pap smear dan memungkinkan beberapa kasus VAIN ditemukan pada perempuan dengan lapisan vagina enggak sengaja dikikis.
Yang harus kita ketahui juga, kanker vagina dan VAIN lebih sering terjadi pada perempuan yang pernah menderita kanker serviks atau pra-kanker.
Jika sel-sel abnormal ditemukan, langkah selanjutnya adalah prosedur yang disebut kolposkopi, ketika serviks, vagina, dan kadang-kadang vulva diperiksa dengan teliti dengan alat khusus yang disebut kolposkop.
Baca Juga: Selain Warna Cairan, Wajib Tahu 6 Jenis Bau Vagina Ini! Normal?
Hindari Infeksi HPV
Kanker vagina terjadi akibat infeksi human papillomavirus (HPV), yang kerap terjadi terutama pada perempuan yang lebih muda dan lebih jarang terjadi pada perempuan di atas 30 tahun, meski alasannya belum jelas.
HPV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama kontak kulit ke kulit dengan area tubuh yang terinfeksi dan bisa menyebar selama aktivitas seksual.
Tapi jangan kira HPV cuma menular lewat hubungan seks, ya! Pasalnya, penularan dapat terjadi bahkan lewat kontak antarkulit dengan bagian tubuh yang terinfeksi HPV.
Virus dapat menyebar melalui kontak kelamin ke kelamin, bahkan mungkin infeksi alat kelamin menyebar melalui kontak tangan ke alat kelamin.
Infeksi HPV juga tampaknya dapat menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain; artinya, infeksi bisa mulai di serviks dan kemudian menyebar ke vagina dan vulva.
Dalam kebanyakan kasus, tubuh mampu membersihkan infeksi dengan sendirinya, namun dalam beberapa kasus, infeksi bisa saja enggak kunjung sembuh dan menjadi kronis.
Seiring waktu, infeksi kronis, terutama dengan jenis HPV risiko tinggi, dapat menyebabkan kanker tertentu, termasuk kanker vagina dan pra-kanker.