Dalam kasus ini, seseorang bisa mengalami kerusakan permanen di kornea matanya, yang menyebabkan gangguan penglihatan.
Keratitis harus diperiksa dan kondisinya didiagnosis oleh dokter optometri, yang bisa memberikan pilihan pengobatan.
Melansir American Optometric Association, pengujian yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Riwayat kesehatan pasien dan apakah ada masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan mata.
Pemeriksaan eksternal memakai biomikroskop untuk mengetahui keadaan kornea dan membuat struktur mata lainnya tidak terpengaruh.
Selanjutnya adalah biopsi untuk menentukan apa penyebab peradangan kornea ini terjadi.
Penanganan keratitis terbagi menjadi dua, tergantung pada penyebab dan apakah infeksi ini menular atau enggak.
Keratitis menular
Keratitis menular yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Jika kasusnya ringan, maka akan diberikan obat berupa obat tetes mata. Sedangkan jika infeksinya lebih lanjut, obat oral lebih diperlukan.
Keratitis enggak menular
Keratitis yang biasa disebabkan oleh cedera mata, umumnya menggunakan air mata buatan yang direspkan dokter untuk menangani ketidaknyamanannya.
Dalam kasus yang lebih parah, obat anti inflamasi mungkin diperlukan.
Biar enggak makin parah, sebaiknya periksa langsung mata kita jika mengalami peradangan kornea akibat pemakaian softlens terlalu lama, ya!
(*)
Baca Juga: Softlens Bersih dan Segar dengan 4 Cairan Pembersih yang Aman Ini!