CewekBanget.ID - Belakangan ini, kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental semakin dimiliki oleh banyak orang.
Kini kita lebih mudah mendapat informasi dan akses kesehatan terkait kondisi mental, serta muncul lebih banyak support group untuk sesama pasien dan penyintas masalah kesehatan mental.
Selain itu, pemeriksaan kondisi mental juga semakin dianggap normal untuk dilakukan siapa saja.
Nah, kalau kita sedang merasa butuh mengecek kondisi kesehatan mental kita, sebaiknya kita pergi ke psikolog atau psikiater, ya? Harus tahu dulu perbedaannya!
Baca Juga: Wajib Buat Kesehatan Mental, Ini 7 Tanda Kita Harus Segera ke Psikolog
Definisi dan Tugas yang Berbeda
Meski sama-sama mengangani kondisi mental, psikolog dan psikiater memiliki fungsi dan tugas yang berbeda.
Psikolog merupakan ahli psikologi yang mampu mengatasi masalah kejiwaan dan mendiagnosis dengan melihat gejala psikologis, serta biasanya menangani pasien lewat psikoterapi.
Sedangkan psikiater adalah tenaga medis yang telah menempuh pendidikan kedokteran spesialis kejiwaan dan menangani masalah kesehatan mental dengan meresepkan obat-obatan tertentu.
Sesuaikan dengan Kebutuhan
Nah, jadi kita harus mendatangi psikolog atau psikiater nih, untuk mengecek kondisi kesehatan mental kita?
Untuk menentukan apakah kita harus berobat ke psikolog atau psikiater, kita harus melihat dari gejala yang timbul.
Kalau yang kita rasakan lebih berupa kegalauan, stres, dan kebutuhan untuk curhat serta meluapkan isi hati kita, berarti kita bisa mendatangi psikolog untuk menjalani konsultasi.
Baca Juga: Jonathan Christie Hilang Kepercayaan Diri dan Butuh Bantuan Psikolog
Sementara itu, kalau gejala yang dialami lebih berat hingga mengganggu aktivitas kita sehari-hari, mungkin kita harus merujuk ke psikiater.
Misalnya, saat mengalami kecemasan tingkat tinggi, kita sampai enggak berani keluar rumah dan timbul berbagai pikiran berbahaya, seperti menyakiti diri sendiri hingga muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.
Ini tandanya kita harus menjalani perawatan dan kontrol rutin oleh psikiater dan mungkin akan diminta untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu.
(*)