Penting! Deteksi Kanker Rahim, Kapan Cewek Harus Jalani Pap Smear?

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 26 Desember 2021 | 14:20 WIB
Serviks (Foto: cegahkankerserviks.org)

CewekBanget.ID - Girls, kita harus lebih mengenali tubuh kita sendiri dan rutin melakukan tes kesehatan demi menghindari berbagai risiko kesehatan yang enggak diinginkan.

Salah satu penyakit berbahaya yang kerap terlambat penanganannya karena deteksi yang terlambat adalah kanker, termasuk kanker serviks atau rahim yang berbahaya banget dan dapat mengancam perempuan.

Untuk mencegah dan mendeteksi dini kehadiran sel kanker pada rahim, ada sebuah tes medis bernama Pap smear.

Kalau masih belum familier dengan tes ini, saatnya kita kepoin agar kita dapat melakukan pemeriksaan dini dan mencegah risiko kanker rahim.

Baca Juga: Darah Menggumpal Saat Haid? Kenali Penyebabnya, Termasuk Kanker Rahim!

Pap Smear

Kita pernah mendengar istilah Pap smear enggak nih, girls?

Jadi, Pap smear atau Pap test adalah tes medis untuk mendeteksi permasalahan pada serviks atau rahim perempuan, yang merupakan bagian bawah uterus dan mengarah pada vagina.

Pap smear adalah tes yang penting untuk dilakukan sebagai bentuk deteksi sekaligus pencegahan dini atas risiko penyakit pada rahim, sebelum kita mengalami gejala yang dapat mengarah pada gangguan di rahim.

Apabila ditemukan sel-sel yang abnormal, dokter dapat melakukan tindakan dan perawatan untuk mencegah perkembangan kanker, serta mendeteksi sel kanker sejak dini agar kesempatan untuk sembuh juga lebih besar.

 

 Baca Juga: Selain Kanker Serviks, Ada 6 Jenis Kanker Lain yang Bisa Menyerang Sistem Reproduksi Cewek!

Pap Smear untuk Remaja Cewek

Apakah remaja cewek juga harus menjalani Pap smear?

Melansir artikel dari TeensHealth, remaja cewek enggak perlu mendapatkan Pap smear kecuali ada hal yang ganjil dan membuat dokter memutuskan untuk melakukan tes.

Tapi begitu kita menginjak usia 21, kita harus menjalani Pap smear secara rutin sebagai langkah untuk memantau kondisi kesehatan kita, khususnya kesehatan reproduksi.

Kalau hasil tes Pap smear kita normal di usia 20-an tahun, kita bisa melakukan Pap smear lagi 3 tahun setelahnya.

Tapi beberapa cewek mungkin butuh menjalani Pap smear lebih sering karena kondisi tertentu, jadi pastikan hal ini kepada dokter yang menangani kita.

 

 

Cara Tes Pap Smear

Bagaimana Pap smear dilakukan?

Sebelumnya, penting diingat bahwa Pap smear normalnya enggak menyebabkan rasa sakit, tapi kita mungkin akan merasa enggak nyaman.

Dokter atau perawat akan melakukan tes dengan menggunakan sikat kecil untuk mengambil sampel lendir dari rahim kita, untuk kemudian dikirim ke laboratorium dan melalui proses pengecekan.

Untuk dapat melakukannya, dokter akan perlu membuka sedikit vagina kita menggunakan alat bernama speculum dan ini mungkin akan menimbulkan perasaan enggak nyaman saat kita baru pertama kali melakukannya.

Setelah sampel melalui proses penelitian, kita akan dapat mengetahui hasil tes dan mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter apabila ditemukan sel yang enggak normal.

Kalau memungkinkan, pastikan kita memiliki kesempatan untuk melakukan Pap smear agar dapat terhindar dari risiko gangguan dan penyakit reproduksi yang berbahaya seperti kanker serviks ya, girls!

 

(*)