Kisah Dua Srikandi Masa Kini Wujudkan Kesetaraan Gender Lewat Berjualan Online

By Fathia Yasmine, Senin, 25 April 2022 | 18:00 WIB
Hasil karya Dekayu (DOK. Tokopedia)

Sejalan dengan kegigihan perempuan Indonesia, Tokopedia juga ikut menjadi wadah dalam kesetaraan gender untuk pemberdayaan perempuan dan juga kaum difabel.

VP of Seller Experience Tokopedia Puput Hidayat mengungkapkan, salah satu upaya tersebut diwujudkan lewat inisiatif Hyperlocal untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat.

“Program Hyperlocal memiliki teknologi geo-tagging sehingga UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh,” ujar Puput.

Program Hyperlocal, kata Puput, dibuat karena jumlah perempuan pegiat Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Tokopedia naik 2,5 kali lipat pada 2021.

Baca Juga: Adiba Khanza Tak Masalah LDR dengan Egy Maulana, Sudah Direstui Umi Pipik

Adapun Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar, dan Balikpapan menjadi salah satu kota dengan peningkatan jumlah perempuan pegiat UMKM paling tinggi di 2021.

Di samping dukungan untuk pelaku usaha di ekosistemnya, Puput mengatakan bahwa Tokopedia juga memfasilitasi siapa saja untuk berkarya di Tokopedia. Mulai dari perempuan, laki-laki, hingga difabel.

“Semua punya kesempatan yang sama untuk berkarya bagi Indonesia lewat Tokopedia. Kini ada lebih dari 6.000 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) yang bergabung di Tokopedia dan berasal dari berbagai latar belakang,” ungkapnya.

Untuk mendukung aktivitas karyawan difabel selama bekerja di Tokopedia, infrastruktur gedung didesain dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan.

Baca Juga: Prinsa Mandagie: Cintai dan Pahami Diri Sendiri Sebelum Punya Pasangan

Contohnya, jalur pejalan kaki khusus, lift platform vertikal, pegangan tangan, kamar kecil, sampai ruang untuk salat yang dirancang untuk difabel.

Kantor Tokopedia pun memiliki fasilitas penunjang bagi ibu berkarier, seperti ruang menyusui hingga ruang bermain untuk anak.

Ada pula benefit cuti hamil atau maternity leave bagi perempuan, serta paternity leave bagi laki-laki. Lewat dua program tersebut, diharapkan para Nakama, baik perempuan maupun laki-laki, bisa menikmati perannya sebagai orang tua.