1. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau memakai pembersih tangan yang bahan dasarnya alkohol.
2. Hindari melakukan kontak langsung dengan tikus atau primata.
3. Membatasi paparan langsung dengan darah atau hewan yang enggak dimasak hingga matang.
4. Menghindari kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi.
5. Enggak melakukan kontak dengan material yang terkontaminasi, seperti tempat tidur atau pakaian yang digunakan pasien cacar monyet.
6. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bagi pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah yang terjangkit cacar monyet, untuk segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan gejalanya.
Baca Juga: Berpotensi Masuk ke Indonesia, Apa Sebenarnya Penyakit Cacar Monyet?
Seperti apa gejala cacar monyet?
Gejala infeksi virus monkepox yang biasa terjadi, yakni demam tinggi yang muncul secara mendadak setelah pulang dari wilayah berisiko.
Selain itu, terjadi juga pembesaran kelenjar getah bening dan muncul ruam sekitar 3 minggu setelah kepulangan.
Badan Penyakit Uni Eropa melaporkan, hingga saat ini sudah terdapat 219 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di seluruh dunia.