CewekBanget.ID - Sekarang ini, beragam media sosial pun hadir untuk memudahkan kita berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
Namun, hadirnya media sosial pun harus kita tanggapi secara bijak ya, girls.
Ketika enggak digunakan secara bijak, media sosial yang awalnya jadi sarana untuk menjalin interaksi, komunikasi dan memberikan dampak positif, bisa jadi sarana penyebaran berita bohong, pertengkaran dan membawa dampak negatif.
Maka dari itu, penting buat kita generasi muda yang bakal jadi #GirlsIn5piration, buat lebih memahami cara menyikapi perkembangan media sosial.
Termasuk juga perilaku kita dalam menggunakan media sosial tersebut.
Yup! kita para remaja, sebagai bagian #GirlsIn5piration, sebaiknya mengetahui cara bijak bicara di sosial media, agar penggunaannya pun jadi lebih nyaman.
Jadi #GirlsIn5piration yang bijak bicara di media sosial, coba buat terapkan beberapa tips ini, yuk!
Memahami arti bijak bicara di media sosial
Tips pertama, tentunya kita perlu memahami dengan baik arti dari bijak bicara di media sosial, ya.
Baca Juga: Pengin Jadi Pribadi yang Bijak Bermedia Sosial? Coba Terapkan 4 Tips Ini, Yuk!
Menurut Angger Putranto, selaku Wakil Manager Departemen Media Sosial Harian Kompas, bijak bicara di media sosial berarti kita bebas berpendapat tapi jangan sampai merasa tersakiti dan menyakiti.
"Bagi saya media sosial itu sarana untuk berbagai hal, ya. Mau narsis bisa, mau berpendapat (di media sosial) juga bisa. Tapi ingat, bebas berpendapat itu bisa dilakukan di media sosial, tapi jangan sampai menyakiti orang lain dan jangan sampai anda tersakiti. Ya.. bagi saya bijak itu adalah kalau kamu tidak menyakiti dan tersakiti." jelas mas Angger.
Lebih lanjut, mas Angger memberikan sedikit gambaran tentang tersakiti dan menyakiti di media sosial.
Misalnya ketika kita menuliskan sesuatu atau memposting sesuatu di media sosial, lalu ternyata ada pihak yang tersakiti, bisa jadi ada yang keliru dengan postingan tersebut.
Untuk itu, bijaklah ketika hendak memposting gambar, tulisan atau membagikan berita yang belum kita ketahui kebenarannya.
Yup! saring sebelum sharing itu wajib ya, girls!
Pentingnya kontrol diri
Selanjutnya, menurut mas Angger, ketika kita merasa tersakiti bisa jadi kita juga sudah enggak bijak menggunakan sosial media.
Misalnya ketika melihat sebuah postingan yang bikin kita jadi galau, overthinking, enggak bisa tidur dan lain sebagainya, bisa jadi kita sudah berlebihan dan enggak bijak lagi melihat apa yang tersaji di media sosial.
Baca Juga: Bukti Kedekatan Livy Renata dan Gabriel Prince, Rumornya Udah Pacaran!
Disitulah pentingnya kontrol diri kita dalam penggunaan media sosial, girls.
"Kita memang enggak bisa mengatur apa yang orang lain posting. Namun, kalau suatu ketika ada komentar negatif lalu membuat kita overthinking, stres dan lain-lain, nah ini bagian dari tidak bijak-nya kita di media sosial. Kalau kita ada di media sosial, bersiaplah untuk hal-hal semacam itu. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya." ujarnya.
Belajar untuk menempatkan diri
Sejalan dengan itu, Moudy Alveira, mahasiswi Universitas Andalas Padang yang juga penerima Tanoto Scholars 2019, juga menyampaikan pendapatnya mengenai bijak bicara di media sosial.
Menurut Moudy, bijak disini berkaitan dengan pandai menempatkan diri.
"Kita boleh saran, boleh kritik tapi tidak dengan hate speech. Itu yang aku artikan sebagai bijak bicara di media sosial. Kita mampu menempatkan diri kita untuk menjaga lisan dan ketikan kita di media sosial." ujar Moudy.
Yup! menjadi pribadi yang bijak bicara di media sosial berarti kita memiliki sikap bebas bersyarat dan juga bertanggung jawab ketika menggunakan media sosial.
Mengenal kebebasan dalam berbicara
Tips selanjutnya biar kita bisa lebih bijak bicara di media sosial, kita sebaiknya memahami tentang kebebasan berbicara atau berpendapat, girls.
Baca Juga: Twitter Beraksi Akan Perangi Spam dan Duplikat Tweet. Ada Konsekuensinya!
Membagikan pandangannya, Moudy mengingatkan untuk menyampaikan sesuatu dengan netral dan baik.
"Ketika kita mau menyampaikan sesuatu, cobalah untuk netral dan sampaikan dengan baik. Kita juga sebaiknya enggak menyudutkan sesuatu. Itulah cara bijak kita menyikapi freedom of speech." ungkap Moudy.
Lebih jauh, Moudy mengatakan bahwa bebas berpendapat bukan berarti semena-mena berbicara.
Kita wajib menyampaikan segala sesuatu dengan baik agar enggak melukai yang lain.
Yup! kita bebas untuk berekspresi tapi jangan sampai menjelekkan atau menyudutkan pihak lain, ya.
"Bebas itu berarti kamu bisa mengekspresikan diri kamu, tanpa harus menjatuhkan yang lain. Karena kita juga punya kewajiban untuk menghormati hak orang lain. Cobalah untuk menghargai eksistensi manusia lainnya" ujarnya.
Sejalan dengan pendapat Moudy, mas Angger juga menyampaikan bahwa bebas berbicara bukan berarti kita bebas semena-mena, tentunya ada batasan-batasan yang perlu kita ketahui.
"Kalau menurut saya, kamu boleh tidak setuju dengan pendapat orang lain tapi di media sosial kamu enggak perlu mencaci maki. Benar kata Moudy tadi, bebas kok kita mau komen apa saja, tapi usahakan, sebisa mungkin, jangan hate speech dan menjelek-jelekkan orang lain." ujar mas Angger.
Baca Juga: Alasan Elizabeth Olsen Keluar Grup Chat Avengers dan Hapus Medsos
Sampaikan yang kita pahami dan ketahui
Selanjutnya, tips lain dari mas Angger yang bisa kita coba adalah sebisa mungkin untuk 'berbicara' dan menyampaikan sesuatu yang benar-benar kita tahu dan paham.
Dengan begitu, kita benar-benar bisa bertanggung jawab atas apa yang kita bagikan dan tuliskan.
Baca Juga: Twitter Beraksi Akan Perangi Spam dan Duplikat Tweet. Ada Konsekuensinya!
Itu dia beberapa tips yang bisa kita coba biar lebih bijak bicara di media sosial.
Jadi.. "sudah kah aku bijak bicara di media sosial?"
Yuk, semangat untuk jadi generasi muda yang bijak bicara di media sosial dan siap jadi #GirlsIn5piration!
(*)