Selain itu, stres dapat berpengaruh terhadap imunitas tubuh sehingga kita gampang sakit.
Penyebab
Selama stres, sistem saraf parasimpatik tubuh aktif dan memicu respon 'fight or flight'.
Respon tersebut membantu tubuh bersiap untuk bertahan atau melarikan diri dari ancaman.
Inilah saat ketika kita mengalami denyut jantung meningkat, napas cepat, sesak napas, pusing, sakit kepala, mual, dan otot menegang.
Hal itu terjadi karena adanya pelepasan hormon kortisol yang memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan glukosa, sejenis gula yang memberikan energi ke otot saat menghadapi pemicu stres.
Kortisol juga menghambat produksi insulin dan mempersempit arteri.
Saat stres berlalu, kadar kortisol biasanya kembali normal, dan tubuh akan pulih dari efeknya.
Tapi saat terjadi stres kronis, kadar kortisol tetap tinggi; dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah pencernaan kronis seperti sindrom iritasi usus besar.
Makanya, kita harus bisa mengontrol stres agar enggak berlebihan dan mengganggu kesehatan kita.
(*)