Data Asosiasi Asuransi Juwa Indonesia mencatat ada jumlah kepemilikan polis sebesar 17,4% dan juga pertumbuhan jumlah tertanggung 18,1% menjadi 75,45 juta secara industri, berdasarkan press release dari Generali Indonesia.
Artinya, saat ini semakin banyak orang yang memiliki asuransi pasca pandemi COVID-19.
Asuransi ada yang namanya asuransi jiwa, kesehatan, properti, kecelakaan, dan masih banyak lagi.
Memilih asuransi disesuaikan dengan kekhawatiran kita akan sesuatu. Misal kita khawatir di masa depan akan mengalami sakit dan takut biaya pengobatan besar, maka kita mengambil asuransi kesehatan.
Atau kalau kita khawatir nantinya akan mengalami kecelakaan dan bisa menyebabkan kematian, cacat hingga biaya perawatan yang tinggi maka kita bisa ambil asuransi kecelakaan diri.
Dan masih banyak lagi tipe asuransi sesuai kebutuhan dan kekhawatiran kita.
Seperti BeSMART dari Generali yang memberikan manfaat jiwa pasti dan 100% premi kembali dengan kondisi klaim atau enggak klaim.
Baca Juga: Mengatur Keuangan bagi Remaja, Ini Pentingnya Asuransi Sejak Dini!
Investasi Sebagai Harta Terpendam
Nah beda dengan asuransi yang sebagai jaminan dan bikin rasa nyaman, kalau investasi itu seperti harta kita yang terpendam.
Harta tersebut nantinya bisa menilai lebih besar di masa yang akan datang, atau bahkan lebih kecil kalau kita investasi ke hal yang salah.
Hal yang dimaksud ini bisa uang atau aset berharga pada instrumen tertentu dalam jangka waktu tertentu, seperti dilansir dari laman Kompas.com.