CewekBanget.ID - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya memakan banyak korban.
Sebanyak lebih dari 127 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 180 lainnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kejadian ini bermula saat beberapa Aremania yang enggak terima kekalahan mulai masuk ke lapangan mendekati para pemain dan pihak manajemen Arema.
Insiden ini semakin panas saat aparat yang bertugas menembakkan gas air mata untuk melerai suporter supaya enggak bertindak anarkis.
Karena tembakan gas air mata juga, para penonton yang ada di tribun jadi panik dan berdesak-desakkan untuk keluar stadion.
Apa aja bahaya yang bisa ditimbulkan ketika kita terkena gas air mata?
Baca Juga: 7 Fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan yang Menewaskan 127 Orang
Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas.
Melansir medicalnewstoday.com, gas air mata terdiri dari bahan kimia padat atau cair, biasanya dalam bentuk semprotan atau bubuk.
Zat ini bereaksi dengan kelembapan menyebabkan rasa sakit dan iritasi.
Inilah sebabnya mengapa ini akan mempengaruhi area lembap tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Gas air mata dapat terdiri dari banyak bahan kimia yang berbeda, di antaranya: kloroasetofenon (CN) chlorobenzylidenemalononitrile (CS) kloropikrin (PS) bromobenzilsianida (CA) dibenzoxazepin (CR) kombinasi bahan kimia yang berbeda.
FYI, gas air mata pada awalnya dikembangkan sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer.
Senjata kimia ini sekarang dilarang dalam peperangan.
Namun ini masih digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa atau pada protes untuk menghentikan pergerakan orang.
Ada pedoman ketat untuk penggunaan gas air mata di depan umum.
Ini termasuk menembakkan gas air mata dari jarak jauh, hanya menggunakannya di luar ruangan, dan menggunakan campuran kimia kekuatan serendah mungkin.
Efek jangka pendek
Efek langsung dari gas air mata pada mata meliputi:
- Berair, terbakar, dan kemerahan pada mata
- Penglihatan kabur
- Terbakar dan iritasi di mulut dan hidung
- Kesulitan menelan
Baca Juga: 8 Fakta Negara Curacao, Lawan Timnas Indonesia di FIFA Match Day!
- Mual dan muntah
- Sulit bernafas
- Batuk
- Mengi
- Iritasi kulit
- Ruam
- Seseorang mungkin juga merasakan sensasi sesak di dada, atau merasa tersedak.
Efek gas air mata biasanya akan hilang dalam 15-20 menit.
Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga bisa menyebabkan cedera, lho!
Mereka bisa panas dan dapat menyebabkan luka bakar.
Benturan tabung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.
Efek jangka panjang bahkan bisa sebabkan kematian!
Paparan gas air mata di dalam ruangan, atau dalam jumlah besar, mungkin memiliki efek kesehatan yang serius. Ini termasuk:
- Glaukoma
- Kebutaan
- Luka bakar kimia
- Gagal napas
Baca Juga: Pasta Gigi Dapat Mencegah Efek Gas Air Mata? Cari Tahu Infonya Dulu!
Sebuah studi tahun 2017 dari data yang dikumpulkan selama 25 tahun melihat efek gas air mata pada tubuh.
Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya telah menyebabkan cedera parah, cacat permanen, hingga berujung kematian.
Ada dua kematian yang tercatat dari 5.910 orang dalam penelitian ini.
Yang pertama, pelepasan gas air mata di rumah seseorang menyebabkan kematian karena gagal pernapasan.
Kematian kedua melibatkan dampak tabung gas air mata yang menyebabkan cedera kepala yang fatal.
Dalam penelitian ini, 58 orang melaporkan cacat permanen setelah terpapar gas air mata. Disabilitas tersebut antara lain:
- Masalah pernapasan
- Efek kesehatan mental
- Kebutaan
- Kerusakan otak
- Kehilangan penggunaan anggota badan
- Amputasi anggota badan
- Kondisi kulit.
(*)
Baca Juga: Bikin Salfok, 5 Fakta Nadeo Argawinata, Kiper Timnas di AFF Mirip CR7!