5 Peran Mahasiswa dalam Dunia Politik | Yang Muda Yang Memilih

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Minggu, 30 Oktober 2022 | 22:00 WIB
Ilustrasi mahasiswa (cnbc.com)

CewekBanget.ID - Kita yang saat ini sudah menjadi mahasiswa diharapkan bisa lebih berperan aktif dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara.

Kalau mahasiswa bersikap acuh enggak acuh terhadap politik bakal sayang banget, girls!

Enggak melulu harus mengambil tindakan yang besar, kok, ada banyak peran sederhana dalam berpolitik yang bisa mahasiswa lakukan.

Mahasiswa bisa berperan sebagai apa aja sih dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara? 

Coba kepoin penjelasan di bawah ini biar kita enggak sampai hilang arah!

Baca Juga: 4 Alasan Peran Mahasiswa Penting Banget di Dunia Politik | Yang Muda Yang Memilih

Menurut Leila Mona dalam jurnal Mengembangkan 'Personal Social Responsibility (PSR)' dalam Membangun Karakter Mahasiswa, mahasiswa memiliki lima peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti yang dilansir dari Kompas.com, yaitu:

1. Mahasiwa sebagai iron stock

Artinya mahasiswa dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik dan menjadi manusia yang tangguh dengan akhlak mulia, untuk menggantikan generasi sebelumnya.

Akhlak artinya memiliki kelakuan yang mulia dan mengutamakan orang lain di atas kepentingannya sendiri.

Mahasiswa dalam hal ini berperan sebagai aset dan harapan untuk memajukan bangsa di masa depan.

Setiap mahasiswa tentunya memiliki kecerdasan intelektual, hal ini seharusnya diimbangi dengan akhlak atau kelakuan yang baik pula.

2. Mahasiswa sebagai agent of change

Artinya mahasiswa diharapkan bisa mewujudkan dan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara agar menjadi lebih sejahtera.

Kata agent of change pada pernyataan tersebut memiliki makna bahwa pemuda Indonesia harus membawa perubahan ke arah yang lebih positif atau baik.

Mengutip dari buku Senandika: Mahasiswaku, Pelangi Kehidupanku (2021) karya Evie Kareviati, dalam membawa perubahan, mahasiswa enggak cuma sebagai penggagas, tetapi juga sebagai pelakunya.

Mahasiswa sebagai agent of change harus senantiasa berpikir aktif dan kreatif.

3. Mahasiswa sebagai guardian of value

Artinya mahasiswa diajarkan untuk bisa berpikir secara ilmiah dan mencari kebenaran atau fakta.

Selain itu, mahasiswa juga berperan sebagai penjaga nilai di masyarakat untuk mengawasi dan menyuarakan pendapat jika ada penerapan nilai yang enggak sesuai.

Nilai di masyarakat tersebut di antaranya kejujuran, menjunjung tinggi keadilan, integritas, gotong royong, rasa empati dan nilai lainnya.

Enggak cuma sebagai penjaga, mahasiswa sebagai guardian of value juga bisa menyebarkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Mahasiswa sebagai moral force

Baca Juga: 5 Inspirasi OOTD Hijab Monokrom Hitam Putih yang Modis Buat Jalan!

Artinya mahasiswa dijadikan sebagai acuan dasar untuk berperilaku.

Mahasiswa diharapkan bisa mencerminkan nilai karakter yang baik sesuai dengan kemampuan intelektualnya.

Nilai karakter ini bisa ditunjukkan lewat moral yang beradab atau perilakunya yang sesuai dengan statusnya sebagai mahasiswa.

Dalam buku Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (2020) karya H. Syamsunie Carsel, tingkat intelektual mahasiswa akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya.

Sehingga mahasiswa sering dijadikan contoh sekaligus penggerak perbaikan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Mahasiswa sebagai social control

Artinya mahasiswa diharapkan bisa menjembatani hubungan masyarakat dengan pemerintah lewat penyampaian aspirasi, kemampuan mengkritik kebijakan pemerintah atau hal lainnya.

Dalam hal ini, mahasiswa juga berupaya untuk mengontrol kehidupan sosial masyarakat.

Peran mengontrol ini secara khusus hadir dalam lingkup permasalahan sosial masyarakat dan kebangsaan.

Ketika melihat adanya ketidakberesan dalam masyarakat, mahasiswa harus mampu menyampaikan kritik atau saran kepada pihak yang berwenang.

(*)

Baca Juga: 46% Anak Muda Yakin Ikut Pemilu 2024 | Yang Muda yang Memilih