Begini Tanggapan Anak Muda Soal Politisi Hypebeast, Pro atau Kontra? | Yang Muda Yang Memilih

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Jumat, 9 Desember 2022 | 22:22 WIB
Ilustrasi pendapat anak muda soal politisi hypebeast (Getty Images)

1. "Boleh-boleh aja (politisi) mengikuti tren kekinian, kan jadi tahu perkembangan masa kini. 

Tapi tetap harus tahu batasan, apalagi kalau terobsesi sama tren dan gaya dari budaya luar, ini perlu dibatasi kalau bisa dihindari." -Jennie, 21 tahun.

2. "Menurut saya politisi hypebeast itu lebih ke gaya masing-masing individu, sih. Bisa jadi orangnya memang begitu, 'berjiwa muda'.

Despite mereka itu orang politik atau bukan, selagi gayanya wajar, it's okay. Kalau hal tersebut dijadiin cara mereka buat merangkul generasi muda juga enggak apa-apa, asal jangan kelihatan maksa, hehe!" -Kono, 26 tahun.

3. "Kalau dari aku, politikus ikut-ukutan relate ke anak muda enggak apa-apa kalau tujuannya memang cuma buat have fun dan siapa tahu dapat bonus jadi lebih tenar.

Tapi kalau aku lihat-lihat, yang belakangan ini ikut hypebeast kebanyakan malah nyari tenarnya doang biar anak muda berpihak sama dia dan milih dia, deh." -Siti Rachmah, 20 tahun

4. "Kalau aku sih oke-oke aja. Kita sebagai manusia tuh jangan terlalu serius-serius amat, bawa have fun juga biar enggak gampang stres. Menurut aku politisi hypebeast itu ya mungkin cara mereka buat tetap 'waras' dari banyak masalah yang ada.

Politisi juga manusia, kok. Mereka bebas mengekspresikan dirinya kayak orang lain. Asal tetap ingat sama tanggung jawab atau beban yang dipikulnya." -Tika.

5. "Menurutku bagus jika seorang politisi bergaya hypebeast dan memakai fashion buatan Indonesia. Berarti politisi tersebut mengajak masyarakat untuk memakai produk buatan dalam negeri juga. Tapi kalau memakai fashion buatan luar, untuk apa?" -Isnaini Muharifah, 19 tahun.

6. "Menurut gue politisi hypebeast banyak memberikan nilai positif untuk anak muda. Mereka membuat politik menjadi lebih bersahabat dan dekat dengan masyarakat. Anak-anak muda pun jadi makin memahami apa saja pekerjaan dan karya yang politisi buat dalam bidangnya masing-masing.

Hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda yang memiliki niat terjun ke dunia politik bahwa skill sebagai content creator juga dibutuhkan dan berapa pun usia kita, harus mau terus belajar untuk berkembang mengikuti zaman." -Septian Tambunan, 31 tahun.

Baca Juga: Suara Anak Muda Beneran Didengar Enggak Sih Sama Pemerintah? | Yang Muda Yang Memilih