Begini Tanggapan Anak Muda Soal Politisi Hypebeast, Pro atau Kontra? | Yang Muda Yang Memilih

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Jumat, 9 Desember 2022 | 22:22 WIB
Ilustrasi pendapat anak muda soal politisi hypebeast (Getty Images)

CewekBanget.ID - Semakin ke sini, semakin banyak bermunculan politisi 'hypebeast'.

Politisi hypebeast biasanya tampil dan terkesan kekinian banget! Lebih relate sama apa yang lagi tren dan dengan kehidupan anak muda.

FYI, menurut Urban Dictionary, hypebeast merupakan istilah yang mengacu pada anak muda yang suka mengoleksi pakaian, sepatu, dan aksesori supaya kelihatan keren di hadapan orang lain.

Masih dari sumber yang sama, hypebeast juga merupakan sebuah slang bagi orang-orang yang terobsesi (beast) dengan segala sesuatu yang kekininan (hype), khususnya dalam urusan fashion.

Dalam politik, kayaknya istilah hypebeast ini enggak cuma terbatas sama urusan fashion aja ya, girls.

Seperti yang udah disebutkan di atas, politisi hypebeast bisa terlihat relate dengan tren anak muda masa kini.

Baca Juga: 5 Politisi Indonesia yang Paling Hypebeast | Yang Muda Yang Memilih

Enggak sedikit yang beranggapan kalau fenomena politisi hypebeast ini muncul semata-mata untuk menarik perhatian dan dukungan khususnya dari kalangan anak muda.

Apalagi pada pemilu 2024 nanti, peserta pemilunya akan didominasi oleh anak muda. Maka, amat sangat penting untuk bisa menarik hati mereka.

Kira-kira, gimana pendapat anak muda sendiri melihat fenomena politisi hypebeast ini?

Coba simak beberapa pendapat anak muda di bawah ini, yuk!

Bagaimana pendapat kamu mengenai politisi hypebeast?

1. "Boleh-boleh aja (politisi) mengikuti tren kekinian, kan jadi tahu perkembangan masa kini. 

Tapi tetap harus tahu batasan, apalagi kalau terobsesi sama tren dan gaya dari budaya luar, ini perlu dibatasi kalau bisa dihindari." -Jennie, 21 tahun.

2. "Menurut saya politisi hypebeast itu lebih ke gaya masing-masing individu, sih. Bisa jadi orangnya memang begitu, 'berjiwa muda'.

Despite mereka itu orang politik atau bukan, selagi gayanya wajar, it's okay. Kalau hal tersebut dijadiin cara mereka buat merangkul generasi muda juga enggak apa-apa, asal jangan kelihatan maksa, hehe!" -Kono, 26 tahun.

3. "Kalau dari aku, politikus ikut-ukutan relate ke anak muda enggak apa-apa kalau tujuannya memang cuma buat have fun dan siapa tahu dapat bonus jadi lebih tenar.

Tapi kalau aku lihat-lihat, yang belakangan ini ikut hypebeast kebanyakan malah nyari tenarnya doang biar anak muda berpihak sama dia dan milih dia, deh." -Siti Rachmah, 20 tahun

4. "Kalau aku sih oke-oke aja. Kita sebagai manusia tuh jangan terlalu serius-serius amat, bawa have fun juga biar enggak gampang stres. Menurut aku politisi hypebeast itu ya mungkin cara mereka buat tetap 'waras' dari banyak masalah yang ada.

Politisi juga manusia, kok. Mereka bebas mengekspresikan dirinya kayak orang lain. Asal tetap ingat sama tanggung jawab atau beban yang dipikulnya." -Tika.

5. "Menurutku bagus jika seorang politisi bergaya hypebeast dan memakai fashion buatan Indonesia. Berarti politisi tersebut mengajak masyarakat untuk memakai produk buatan dalam negeri juga. Tapi kalau memakai fashion buatan luar, untuk apa?" -Isnaini Muharifah, 19 tahun.

6. "Menurut gue politisi hypebeast banyak memberikan nilai positif untuk anak muda. Mereka membuat politik menjadi lebih bersahabat dan dekat dengan masyarakat. Anak-anak muda pun jadi makin memahami apa saja pekerjaan dan karya yang politisi buat dalam bidangnya masing-masing.

Hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda yang memiliki niat terjun ke dunia politik bahwa skill sebagai content creator juga dibutuhkan dan berapa pun usia kita, harus mau terus belajar untuk berkembang mengikuti zaman." -Septian Tambunan, 31 tahun.

Baca Juga: Suara Anak Muda Beneran Didengar Enggak Sih Sama Pemerintah? | Yang Muda Yang Memilih

7. "Pendapatku, politisi hypebeast enggak penting-penting amat, sih. Apalagi bikin-bikin konten yang viral di medsos. Daripada kayak gitu, lebih baik pikirin solusi untuk permasalahan politik Indonesia." -Rose, 27 tahun.

8. "Pendapatku tentang politisi hypebeast itu keren banget! Jadi mereka bisa bikin kita merasa bahwa politik bukan sesuatu yang kaku dan bisa dibawa santai. Jadi, politisi hypebeast itu cocok banget buat gaet anak muda buat melek politik, minimal tahu tokoh-tokoh politik yang saat ini lagi menjabat." -Monika Perangin.

9. "Kalau menurut gue keren aja sih, jadi kayak bukan anak muda doang yang bisa ngikutin tren tapi orang tua juga. Apalagi yang ngikutin itu publik figur. Jujur gue paling males sama politik, karena menurut gue itu membosankan.

Tapi gue suka sama Pak Ganjar (Pranowo) karena gue suka ngikutin konten TikToknya yang lucu gitu. Terus ada Pak Ridwan Kamil yang suka balesin komen-komen di media sosial, itu seru, sih. Kapan lagi bisa bercanda sama gubernur lewat media sosial?" -Indah Harapanku.

10. "Kalau gue sih suka, ya. Karena merasa bersahabat aja gitu. Yang enggak terlalu formal, tapi tetap berwibawa. Jadi cara seperti itu bikin anak muda tertarik sama politik." -Destriagita.

11. "Sebenarnya gue sih biasa aja, ya. Asal mereka masih kerja dengan benar sebagai politisi. Lagian itu semua kan cuma bentuk lifestyle dan bagian dari hobi aja. Mereka juga pasti mau narik mayoritas audiens yang anak muda kali. Jadi, cara komunikasinya ngikutin target audiens." -Anonim.

12. "Politisi hypebeast menurutku jadi cara politikus yang halus untuk menarik imej supaya dapat dukungan atau dipilih anak muda, apalagi bisa jadi pendekatan ke anak-anak muda yang enggak begitu ngerti atau ngikutin politik. Dengan begitu, kita bisa jadi lebih kenal dengan tokoh tersebut karena pembawaan mereka di media sosial yang dekat dengan followers, enggak kaku, bahkan suka ngikutin tren yang viral.

Nah secara enggak sadar kita anak muda akan jadi kepoin atau ngikutin rekam jejak politik para politikus tersebut dan jadi tambah mengenal mereka." -Yuri Giantini.

Nah, kalau menurut kamu gimana, girls? Pro atau kontra nih sama politisi yang hypebeast?

(*)

Baca Juga: Ini Pentingnya Anak Muda Aktif Cari Informasi Soal Politik | Yang Muda Yang Memilih