Contempt
Contempt atau menghina satu sama lain dalam sebuah hubungan jelas bukan tanda komunikasi yang baik dan sehat, ya!
Bersikap menghina dan merendahkan pihak lain yang sedang berusaha menjalin komunikasi adalah cara yang jahat dan enggak ada respect.
Selain mengabaikan salah satu pihak, situasi komunikasi yang termasuk dalam jenis ini juga antara lain menanggapi lewat sarkasme, mencemooh, hingga menirukan bahasa tubuh orang lain dengan cara mengejek.
Bahkan, kebiasaan menghina dalam sebuah hubungan lebih cenderung membuat pihak yang tersakiti memiliki imunitas tubuh yang lebih rendah, menurut penelitian seperti dilansir dari The Gottman Institute.
Yang paling penting untuk diingat, sikap penghinaan adalah tanda adanya relasi kuasa yang merupakan red flag dalam sebuah hubungan.
Defensif
Sikap defensif biasanya timbul sebagai reaksi dari kecaman atau kritik.
Ketika kita menjadi defensif dan selalu berusaha membela diri dalam hubungan, berarti ada yang salah dari cara berkomunikasi kita dengan orang lain di hubungan tersebut.
Tentunya saat kita merasa diperlakukan enggak adil, akan muncul dorongan untuk melancarkan alasan dan menempatkan diri sebagai korban yang enggak bersalah, terlepas dari tuduhan tersebut benar atau enggak.
Cara berkomunikasi seperti ini membuat kita dan orang lain terbiasa mengelak dan menjawab pertanyaan biasa sekali pun dengan nada membela diri.
Baca Juga: 4 Tipe Cowok Ideal ala Aurelie Moeremans, Anti Cowok Toxic!