CewekBanget.ID - Kondisi usus dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung pada bagian sistem pencernaan yang terpengaruh.
Saat mempertimbangkan kondisi usus, ada baiknya memikirkan 'gastrointestinal tract (GIT atau saluran pencernaan) bagian atas dan GIT bagian bawah.
GIT bagian atas meliputi esofagus, lambung, dan bagian pertama usus kecil (duodenum).
Baca Juga: Bantu Bersihkan Usus yang Kotor, Yuk Mulai Rajin Makan 7 Makanan Ini!
Ini juga termasuk organ yang melekat pada bagian usus ini, yaitu kantong empedu dan pankreas.
Gejala GI atas biasanya berhubungan dengan makan atau enggak makan (puasa).
Kadang-kadang jenis makanan yang dimakan itu penting. Dalam beberapa kasus, makanan tertentu dapat menimbulkan gejala.
Berikut gejala umum yang sering terjadi pada saluran pencernaan atas:
1. Mulas, perasaan terbakar di belakang tulang dada
2. Bersendawa
3. Dispepsia: perasaan terbakar/nyeri asam di perut bagian tengah atas
4. Mual : perasaan sakit/perasaan ingin muntah
5. Anoreksia: kehilangan nafsu makan (bukan anoreksia nervosa)
6. Postprandial pain : nyeri setelah makan
7. Kepenuhan postprandial: perasaan kenyang yang berlebihan setelah makan
8. Kembung di perut bagian atas, perasaan buncit
9. Disfagia/odynophagia: kesulitan atau nyeri saat menelan.
Saluran GI bagian bawah secara signifikan lebih panjang daripada saluran GI bagian atas, termasuk usus kecil dan usus besar (kolon).
Ciri gejala GI rendah adalah cenderung berhubungan dengan buang air besar.
Kondisi ini sangat sering menjadi lebih buruk sebelum buang air besar dan lega setelahnya.
Meskipun beberapa orang mungkin menemukan bahwa rasa sakit menjadi lebih buruk secara sementara setelah buang air besar.
Gejala umum pada GI/saluran pencernaan bagian bawah:
1. Perut kembung: Perasaan penuh yang enggak nyaman, sering disertai dengan distensi yang terlihat seperti orang yang sedang hamil
Baca Juga: Harus Detoks! Jika Merasakan 6 Hal Ini, Pertanda Usus Kita Kotor!
2. Nyeri/kram perut bagian bawah
3. Flatus Berlebihan: angin yang dikeluarkan dari anus
4. Sembelit: gerakan usus yang keras atau jarang, atau kebutuhan untuk mengejan secara berlebihan
5. Diare: buang air besar yang sangat encer, atau peningkatan frekuensi buang air besar
6. Diare nokturnal: bangun dari tidur dengan diare
7. Borborygmi: gemericik keras atau suara gemuruh yang berasal dari usus
8. Perubahan pola buang air besar
9. Perubahan penampilan feses
10. Darah atau lendir di tinja
11. Inkontinensia: kesulitan mengendalikan keluarnya tinja yang menyebabkan kebocoran (kecelakaan).
Semua gejala ini bisa disebabkan oleh banyak hal, kebanyakan juga enggak serius.
Jika kita mengalami gejala pencernaan atau usus, penting untuk enggak mendiagnosis diri sendiri dan segera membuat janji temu untuk mendiskusikannya dengan dokter umum.
Supaya kita bisa benar-benar tahu apa yang jadi penyebabnya, ya!
(*)
Baca Juga: Tanpa Disadari, 5 Gaya Hidup Ini Bisa Bikin Kita Terkena Kanker Usus!