CewekBanget.ID - Tanggal 1 Juni 2023 kemarin kita merayakan Hari Pancasila.
Selain harus tahu kelima sila pada Pancasila, kita juga harus tahu makna dan mengimplementasikannya dalam hidup kita, nih.
Salah satunya adalah tentang kesetaraan, keragaman dan inklusi (equity, diversity, and inclusion), karena pasalnya masih banyak intoleransi dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia.
Masih banyak masalah intoleransi dan diskriminasi di Indonesia
Dalam diskusi yang diadakan SETARA Institute dan Unilever Indonesia tentang Merawat Toleransi: Bicara Equity, Diversity & Inclusion di Hari Lahir Pancasila dibahas kalau masih ada beragam masalah intoleransi dan diskriminasi di Indonesia.
Halili Hasan sebagai Direktur Eksekutif SETARA Institute menyampaikan data:
- Berdasarkan Global Gender Gap Report 2022 oleh World Economic Forum, Indonesia ada di peringkat ke-7 dari 11 negara ASEAN dengan negara tinggi kesenjangan gender. Data Komnas Perempuan tahun 2022 juga menunjukkan kalau dari 4.371 kasus, ada 79 persen kasus terkait kekerasan berbasis gender.
- Dari Laporan Kemitraan Australia-Indonesia, Indonesia punya soal serius tentang stigma penyandang disabilitas dan enggak adanya data akurat tentang penyandang disabilitas Indonesia.
- Catatan SETARA Institute menunjukkan sepanjang tahun 2022, ada 175 peristiwa dengan 333 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan keyakinan di Indonesia.
Nah, Unilver ternyata punya program "Every U Does Good Heroes" sejak tahun 2021 yang diberikan mentoring, micro grant, dan pembinaan oleh sosok generasi muda, sehingga bisa menginspirasi lebih banyak generasi muda bertoleransi.
Salah satu pemenangnya adalah Bastra ID yang diwakili oleh Tito Tri Kadafi sebagai Co-founder dan Director Bastra ID.
Baca Juga: Ohmmbybai Bareng Cita Tenun Indonesia Rilis Koleksi PELESIR Angkat Tenun Ikat Galaran
Bastra ID
Bastra ID adalah organisasi nonprofit yang bergerak dalam bidang bahasa dan literasi yang fokus dengan keterampilan sosioemosional.
Bastra ID percaya kalau anak muda Indonesia perlu didorong untuk punya pikiran kritis, empati, kemampuan bernegosiasi, argumentasi, inklusivitas, dan toleransi.
Makanya Bastra ID punya beberapa program unggulannya.
Ada program Kartu Berembug, yaitu menggunakan media permainan kartu untuk mengajarkan negosiasi dan argumentasi lisan buat siswa SMP dan SMA.
Program ini mengajarkan kalau bernegosiasi itu bukan terbatas cuma untuk kegiatan jual-beli, tapi kita sebagai manusia perlu untuk bisa berkomunikasi untuk mencapai tujuan kita.
Ada pula program kelas Remaja Belajar Menulis Konten yang mengajarkan siswa SMP dan SMA untuk menulis essai agar bisa belajar berargumentasi dan bernegosiasi secara tertulis.
Hal yang diajarkan biasanya tentang kebergaman, misalnya tentang agama dan suka, kesetaraan dan keadilan gender, inklusivitas dalam disabilitas, dan mampu menoleransi setiap kejadian perbedaan pemikiran.
Ada alasannya kenapa Bastra ID fokus pada hal bernegosiasi, nih.
"Saya percaya, dengan membuat lebih banyak generasi muda mampu bernegosiasi dan berargumentasi secara asertif, maka dunia yang lebih toleran terhadap keberagaman akan berpotensi untuk tercipta," kata Tito Tri Kadafi.
Nah kita juga bisa jadi anak muda yang melek terhadap toleransi di Indonesia, kok girls sebagai cara kita memaknai Hari Pancasila!
Baca Juga: Dibilang Hitam dan Pendek, Personel Voice of Baceprot Curhat Pernah Didiskriminasi Fisik Saat SMA
(*)