Enggak Bisa Buka Tutup Botol Pertanda Gangguan Mental? Kok Bisa Sih?

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Sabtu, 2 Maret 2024 | 06:10 WIB
Ilustrasi susah buka tutup botol (via CaliWoods)

CewekBanget.ID - Enggak semua cewek bisa membuka tutup botol.

Buat kita yang enggak bisa buka tutup botol, hal ini enggak bisa kita remehkan gitu aja nih, girls.

Karena, enggak bisa buka tutup botol berhubungan sama kondisi kesehatan kita, lho! Kok bisa, sih?

Melansir Sajian Sedap, ini hubungan enggak bisa buka tutup botol dengan kesehatan. Termasuk gangguan mental?

Baca Juga: 6 Bahaya Menyimpan Dendam Buat Kesehatan Mental. Mending Move On!

1. Kekuatan otot melemah

Ketidakmampuan seseorang membuka tutup botol atau stoples dengan genggamannya merupakan pertanda bahwa orang tersebut memiliki otot yang lemah.

Kemungkinan terbesarnya adalah seseorang mengalami kehilangan massa otot dan kekuatannya karena bagian tangan jarang dilatih sehingga komposisinya tergantikan oleh lemak.

Secara medis kondisi ini disebut sarkopenia.

Dalam sebuah penelitian, para ahli menemukan hubungan antara kekuatan genggaman, berjalan dan menaiki tangga.

Cowok cenderung memiliki lebih banyak masalah mobilitas saat kekuatan genggaman mereka bermasalah.

Mobilitas yang menurun ini lambat laun bisa semakin lemah bahkan berisiko mengalami jatuh dan patah tulang.

2. Kekebalan tubuh terganggu

Seiring bertambahnya usia, kekebalan tubuh kita juga terus menurun dan lebih rentah terhadap infeksi.

Proses ini kerap disebut sebagai immunosenescence atau proses penuaan memengaruhi kemampuan tubuh melawan infeksi.

Massa otot yang berkurang seperti enggak mampu membuka tutup botol bisa jadi pertanda bahwa kita kehilangan sebagian kemampuan untuk merespons virus atau bakteri yang membuat kita sakit.

Penelitian juga membuktikan bahwa kekuatan cengkeraman yang buruk dapat menjadi indikator sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Risiko tinggi penyakit kronis

Dr Hashmi mengatakan, kekuatan genggaman yang melemah juga termasuk peringatan adanya risiko penyakit kronis yang tinggi.

Kondisi ini disebabkan oleh penurunan massa otot yang membuat kita lebih sulit berolahraga, mengarah pada gaya hidup tidak aktif, risiko kelemahan yang tinggi dan penyakit kronis mudah menghampiri.

Sejumlah risiko penyakit kronis yang tinggi itu meliputi diabetes, penyakit jantung, gagal jantung, obesitas, hingga badan terlalu kurus.

4. Kualitas hidup menurun

Beberapa dampak di atas udah menjelaskan bahwa hal tersebut bisa mengindikasikan penurunan pada kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: Selain Stres, Jerawat di Wajah Bisa Dipicu Oleh 4 Penyakit Mental Ini

Pada dasarnya, kekuatan genggaman seseorang bisa memprediksi kesehatan kita di masa mendatang.

Kondisi itu bisa menjadi pertanda bahwa ada otot yang semakin lemah, risiko tinggi komplikasi penyakit kronis yang kemudian bisa membuat seseorang enggak berdaya.

Fakta sebaliknya menunjukkan, seseorang yang udah berumur tapi masih memiliki kekuatan cengkeraman yang kuat, ini menandakan bahwa dirinya tetap bisa hidup aktif, mempermudah segala aktivitas, mempertahankan mobilitas dan kualitas hidup juga meningkat.

5. Kesehatan mental terganggu

Dampak penurunan massa otot pada cengkeraman juga dapat memengaruhi atau menjadi indikasi bahwa ada kesehatan mental yang terganggu.

Misalnya, kekuatan cengkeraman yang lemah bisa menyebabkan mobilitas berkurang dan kondisi itu kemungkinan memicu seseorang merasa kesepian.

Dalam hal ini, kekuatan otot juga bisa berdampak pada keterbatasan fisik dan kesehatan mental, seperti depresi hingga mengalami gangguan tidur.

Kurangnya mobilitas juga dapat membuat kita enggak bisa berkumpul menghabiskan waktu bersama orang terkasih, membuat kita terisolasi, merasa kesepian hingga berdampak pada fungsi kognitif otak dan kesehatan emosional.

(*)

Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Sakit Leher, Salah Satunya Adanya Gangguan Mental!